2012/03/27

WE GOT MARRIED (Je Mi Ver) / one shoot


Ini adalah FF pertamaku yang bergenre original character dan castnya saya sendiri, jadi jangan ada yang protes ya!! hahay :D

Title : We Got Married (Je Mi version) / One Shoot
Cast : Hikaru Shinta aka Je Mi Kim
                Cho Kyuhyun
                Lee Donghae
                Han Sang Jin
                Lee Hyuk Jae aka Eunhyuk
Genre :  OC, General, Romance
Rating : T
Disclaimer : Fanfic ini murni dari pemikiran saya (disclaimer macam apa itu? hah)
Summary : "Apapun yang orang tua pilihkan, itulah yang terbaik buat seorang anak"
                  (jiaahhh.... apa-apaan ini?)



Happy Reading ~~~~

“Hyun Joong oppaaaa!! Kyaaaa . . ..  “ pekik seorang gadis berambut sebahu yang baru saja turun dari Bis yang di tumpanginya menuju Kampus tempat ia belajar saat ini. Terang saja ia berteriak karena saat ia turun dari Bis, dia melihat poster sang idolanya yaitu Kim Hyun Joong, Penyanyi sekaligus actor terkenal itu terpampang di depannya saatini. Tak ayal kini gadis manis itu sedang mencoba mencopot poster Hyun Joong yang terpampang dekat pemberhentian bus tersebut.
“berhasil!, yak, poster oppa sekarang bertambah,hahah… aigooo cakepnya suami ku ini” ucap gadis tersebut sambil senyum-senyum karena menganggap Hyun Joong sebagai suaminya sendiri.
“Je Mi-ya” teriak seseorang yang berhasil membangunkan gadis bernama Je Mi itu dari kegialaannya. Je Mi melirik ke arah suara yang sudah sangat ia kenal itu.
“Sang Jin-ah annyeong. Kau sudah datang? Lihat aku dapat apa hari ini?” jawab Je Mi sambil memamerkan poster yang ia bawa.
“Aish,,, aku tidak tertarik. Apa kau sudah mengerjakan tugas dari Mrs. Kim? Apa aku boleh lihat?” Tanya seseorang bernama Sang Jin to the point yang langsung membuat Je Mi berubah Mood jadi tidak baik.
“cih,, menyebalkan!” cibir Je Mi sambil membuka tasnya.
“ini ambil!” lanjut Je Mi sambil memberikan sebundel Paper hasil kerjaannya.
“ahh,,, jeongmal gomawo Jhagi-ya, semoga kau beruntung dengan Poster Hyun Joong mu itu ya. Aku pergi dulu dengan Eunhyuk Oppa tercinta. Daaahh jhagi-ya.” Ucap Sang Jin bahagia dan sedikit menggoda temannya itu.
“Huh.. kalau sudah berhubungan dengan Eunhyuk oppa, dia jadi lupa sama aku. Dasar Jinnie pabo. Lihat saja nanti kalau aku sudah jadi yeoja chingunya Joong oppa, aku bakal ngadu ke dia. Tapiii… kalau bukan Joong oppa, Hae oppa juga gak apa – apa deh,hehe” gumam Je Mi sambil melanjutkan jalannya menuju Kelasnya.

== skip ==
  
Je Mi POV

“Eomma… aku pulang” teriak ku sebelum aku masuk ke dalam rumah.
Ku lihat eomma menyambutku di depan dan segera membawaku ke dalam. Di dalam rumah ada Appa, Seorang Ahjussi dan,, satu orang namja yang sama sekali tidak aku kenal. Perasaan ku jadi tidak enak sekarang.
“Je Mi Jhagi sini nak” ucap appa ku
“kenalkan ini anak kami Kim Je Mi, dia gadis yang baik, sekarang dia sedang Study di Seoul National University. Ini dia baru pulang dari kampusnya. Iya kan Jhagi-ya? Coba kau sapa mereka!” lanjut appa ku panjang lebar pada namja yang ada di hadapnku saatini.
Eh, sapa mereka? Apa yang harus aku lakukan?aku benar – benar gugup dalam situasi seperti ini. Aku hanya menundukkan kepalaku saat namja itu melirik ku. Tapi kemudian eomma menyenggol tanganku dari arah samping, aku meliriknya dan Nampak dia seperti memberi ku kode untuk segera bicara.
“Je Mi imnida, Mannaseo Bangapseumnida” ucapku tak lupa sambil menundukkan kepalaku kearah namja dan ahjussi itu.
“Cho Kyuhyun Imnida” jawabnya dingin
“Anakku ini sangat pendiam dan pemalu, jadi tolong di pahami, sifatnya juga masih seperti anak kecil.” Tutur Appa kepada namja bernama Cho Kyuhyun itu. Tapi tunggu,, apa – apaan appa ku itu pake acara bongkar-bongkar sifat dan kehidupanku segala kepada namja itu.
“Eomma, appa, ahjussi, oppa, aku permisi dulu, ne” ucapku sambil membungkukan badan dan kemudian pergi ke kamarku dengan sedikit berlari.
“Hah,, kenapa jantung ku berdegup kencang begini? Siapa oppa dan ahjussi itu?aish,, perasaan ku gak enak sekarang. Joong Oppa… apa yang akan terjadi padaku?hufh…”aku membuka poster hyun joong oppa yang tadi ku bawa dan menempelkannya di dinding kamarku yang masih kosong karena sudah hampir seluruh dinding kamarku aku tempel fotonya Joong oppa. Hehe
  ** *
Keesokan harinya saat aku siap – siap pergi ke kampus, eomma menemuiku di kamar. Entah apa yang ingin disampaikan eomma padaku? Bicaranya berputar – putar tak jelas.
“Je Mi-ya,, cho Kyuhyun itu pemuda baik, dia masih muda tapi sudah bisa menjadi direktur di perusahaan tempat dia bekerja, padahal itu bukan perusahaan milik keluarganya.” Ucap eomma yang menurutku tidak penting.
“hemmm” hanya itu responku
“Je Mi-ya, dia itu sedang mencari seorang istri dan ingin segera menikah.”
“mwo? Terus kenapa datang kesini? Kenapa bukan ke gereja sana?”jawab ku dingin
“dia belum punya calon istri jhagi,,masih mencari, dia ingin seorang istri yang bisa mendukung dia, dan memperhatikan dia.”
DEG . . .
Firasat buruk ku kembali terjadi, apa maksudnya eomma membicarakan dia?
“Je Mi-ya kau tau adik sepupumu yang di mokpo itu, Eun Soo,, dia akan segera menikah.” Ucap eomma padaku.
“oh ya? Syukur deh”jawabku dingin
“aish.. Je Mi-ya dia itu umurnya lebih muda darimu.” Lanjut eomma
“terus ? memangnya kenapa kalau dia lebih muda dariku dan menikah lebih dulu dariku?”
“Je Mi-ya, kapan kau akan bersikap dewasa? Kata orang, jika seorang kakak di dului menikah oleh adiknya itu tidak baik. Eomma selalu berdoa setiap hari untuk mu, supaya kau cepat menemukan jodohmu, dan menikah sebelum adik sepupumu itu. “ jawab eomma yang membuatku sedikit tertekan.
“Je Mi-ya, eomma rasa namja bernama Kyuhyun itu cocok buat mu.”
“Eommaa,,,, aku belum mau menikah!” jawabku sedikit berteriak karena sudah tidak tahan lagi dengan omongan – omongan eomma ku yang berbelit- belit itu. Aku pun memutuskan untuk segera pergi ke kampus.
“eomma, aku sudah telat, aku pergi dulu ne?” pamit ku pada eomma yang masih duduk di kamarku. Akupun meninggalkannya sendiri.
“Miane eomma, aku berteriak padamu. Habisnya eomma sendiri yang membuat aku kesal pagi-pagi” gumamku. Aku pun berjalan menuju pemberhentian bis.
***

Hari ini perasaanku kacau. Di dalam bus aku hanya diam saja, melamun dan memikirkan kata – kata eomma ku tadi di rumah. Sehingga tak ku sadari aku sudah terlewat jauh dari pemberhentian bus ke kampusku.
“nona, kau mau turun dimana?” Tanya ahjussi yang membuyarkan lamunanku.
“ah,, aku turun di seoul university ahjussi” jawabku sambil beranjak dari kursi tempat ku duduk.
“nona, itu sudah terlewat jauh, sebaiknya nona menunggu bus yang akan pergi ke seoul sebentar lagi.” Terang ahjussi, aku hanya mengangguk menyetujui dan turun dari bus tersebut.
Aku berjalan tanpa arah, memikirkan bagaimana nasib ku selanjutnya.
PERJODOHAN itukah yang akan aku alami sekarang? Andwae…. Memangnya ini zaman Siti Nurbaya apa?
Bagaimana kalau suamiku tidak mencintaiku? Dia hanya ingin menikahiku saja, dia tidak sepenuhnya menyayangiku? Aish,,, aku tidak mau! Kenal saja tidak, bagaimana aku tau dia mencintaiku atau tidak?
“hiks,,, Hyun Joong oppa…. Apa yang harus aku lakukan? Kenapa kau belum datang untuk melamarku secepatnya? Bagaimana kalau aku benar – benar di jodohkan? Oppa… aku hanya ingin menikah denganmu! Hiks,,, “
***

Author POV
JeMi termenung di sebuah taman. Dia tidak jadi ke kampus, dia malah asik menangis dan sesekali memandangi wallpaper handphone nya yang bergambar Kim Hyun Joong dan berbicara pada foto tidak bernyawa itu.
“hah, aku punya ide” ahkirnya otak warasnya pun bisa bekerja. Je Mi berhenti menangis dan kemudian bergegas pergi ke sebuah tempat.
Sapphire Blue. Sebuah sekolah dance. Dia ingin menemui seseorang disana. Seseorang yang ia cintai selain Hyun Joong. Walau sebenarnya cinta buat Hyun Joong itu paling besar dan tidak tergantikan.
“Je Mi-ya,, kau sedang apa disini? Tanya seseorang yang ingin Je Mi temui.
“oppa… aku ingin bicara padamu. Ini penting.” Jawab Je Mi
“mwo? Penting? Baiklah ayo kita duduk disana!” titahnya sambil menunjuk bangku di sebelah ruang latihan.
“kau mau bicara apa Je Mi-ya?” Tanya namja itu
“Donghae oppa,, apa kau menyukaiku?”
“Mwo?” jawab Donghae setengah kaget
“ne oppa, aku Tanya apa kau menyukaiku? Kalau kau menyukaiku, apa kita bisa menikah?” Tanya Je Mi polos
Namja yang dipanggil Donghae itu menatap Je Mi heran, namun akhirnya dia tertawa juga melihat wajah polos yeoja yang ada di hadapannya saat ini.
“hahaha Je Mi-ya, apa yang kau ucapkan? Kau pasti sedang bercanda kan? Apa yang terjadi padamu eoh? Apa kau sedang punya masalah?” Tanya donghae beruntut.
“Aniya oppa, aku sungguh –sungguh. Aku menyukaimu, aku ingin menikah dengan mu. Bukankah oppa selalu bilang kalau oppa ingin punya istri yang baik seperti aku?” Jawab Je Mi sambil mengerucutkan bibir mungilnya imut.
“aish,, Je Mi-ya, oppa memang bilang seperti itu, tapi tidak berarti oppa harus menikahimu sekarang kan? Study mu saja belum selesai. Lagi pula,,,,,,”ucapan donghae terputus, dia terlihat sedang memilih –milih kata yang tepat untuk yeoja di depannya ini.
“lagi pula apa oppa? Oppa pasti tidak mencintaiku kan? Oppa bohong selama ini bilang suka padaku, padahal tidak. Bilang saja oppa tidak mau menikah dengan ku!iya kan?” Tanya Je Mi dengan nada kesal, dia merasa dipermainkan oleh namja yang paling dekat dengannya selama ini.
“bukan seperti itu JeMi-ya, tapi…” lagi – lagi donghae tidak menyelesaikan kata-katanya.
“oke oppa. Fine! Kau jangan menyesal kalau aku menikah denan namja lain. Arra! Gomawo oppa!” jawab Je Mi yang langsung pergi dan meninggalkan donghae.
“Je Mi-ya tidak seperti itu, tunggu, kau… kau.. aish,, kau tunggu aku dulu Jhagi-ya!” teriak donghae
Je Mi berheti berjalan dan kemudian berbalik kea rah doanghae. “ yaa oppa! Jangan panggil aku jhagi lagi sekarang!” bentak Jemi kesal dan kembali berjalan meninggalkan donghae sendiri.
***

Je Mi POV
“aarght,,,,sudah mau gelap. Aku tidak mau pulang. Tapi kalau aku tidak pulang, aku mau tidur dimana?hikss,, eomma” gumamku di pinggir jalanan kota seoul. Orang –orang memandangku aneh. Namun tiba – tiba suara seseorang yang belum aku kenal terdengar memanggilku.
“Je Mi-ssi” panggilnya. Aku membalikan badanku dan alangkah terkejutnya aku melihat seseorang yang kini ada di hadapanku. Cho Kyuhyun. Namja itu, dia ada di hadapanku sekarang. Entah kenapa jantungku kembali berdegup kencang, aku gugup. Yah,, gugup bila berhadapan dengannya. Namun ada sedikit rasa takut juga dalam hati ku.
“kau mau pulang? Ayo masuklah!” titah nya yang menyuruhku masuk ke dalam mobilnya.
Anehnya, aku malah menyetujuinya begitu saja, seperti robot yang di kendalikan tuannya. Aku menurut saja apa yang dia katakana. Akupun tidak mengerti apa yang aku lakukan? Kenapa aku seperti ini?
Aku masuk kedalam mobilnya dan dia mulai melajukan mobil itu menuju rumahku. Aku tidak berani menatapnya, ada sedikit rasa takut. Ah tidak sedikit tapi aku benar – benar takut padanya. Tapi aku bisa melihat wajah seriusnya yang sedang menyetir dari kaca depan. Tampan. Yah, itulah yang ada di benakku saat ini. Ternyata namja ini tampan juga, aku baru menyadarinya.
Selama perjalanan tak ada yang memulai pembicaraan, sehingga kami hanya diam saja di dalam mobil sampai berhenti di depan rumahku. Dan aku pun mencoba memberanikan diri membuka suaraku untuk menawarkannya masuk ke dalam rumah.
“Oppa, apa kau tidak masuk dulu?” tanyaku
“ani,,, sampaikan saja salamku pada ahjuma dan ahjussi.” Jawabnya sambil tersenyum. Tanpa sengaja aku melihat senyumnya dan kemudian bertemu dengan matanya. Aku langsung menundukkan kepala ku malu.
“baiklah oppa, kalau begitu aku masuk dulu.” Ucapku langsung masuk ke dalam rumah.
Di dalam aku langsung masuk ke dalam kamarku setelah memberi salam.
DEG
DEG
Jantungku masih berdegup mengingat senyumnya. Hah dia memang tampan. Tapi tetap saja aku tidak bisa menikah dengan nya. Bagaimana aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal? Lagi pula aku belum siap untuk menikah. Hufh…

“Je Mi-ya,, kau sudah pulang? Appa dan eomma ingin berbicara denganmu, keluarlah!” teriak eomma ku dari luar kamar.
“Omo.. pasti mereka ingin membicarakan tentang pernikahan lagi.” Gumamku
Aku pun pergi ke luar kamar dan menemui kedua orangtuaku.
“eomma dan appa ingin bicara apa?” tanyaku to the point.
“Jhagi-ya, eomma dan appa ingin kau menikah dengan kyuhyun. Dia namja yang baik. Eomma yakin dia pasti bisa membahagiakanmu.” Jawab eomma meyakinkanku. Tapi aku sama sekali tidak menjawab, aku hanya menundukkan kepalaku. Jujur aku tidak tau harus menjawab apa? Aku juga ingin menikah, tapi aku takut, aku takut namja itu tidak mencintaiku dengan sepenuhnya. Mana mungkin orang yang tidak mengenalku bisa mencintaiku begitu saja, bahkan aku dan dia belum pernah bertemu sebelumnya. Bagaimana kalau di pertengahan nanti dia benar-benar memperlihatkan kalau dia tidak mencintaiku. Lagi pula rasanya aku masih belum siap untuk menikah.
Aku terus merunduk tanpa terasa air mata ku pun mengalir dengan deras.
“jhagi-ya kenapa kau tidak menjawab? Tanya appa ku
“Appa, eomma aku belum siap, aku,,, aku masih ingin tinggal berasama kalian appa, eomma, aku masih butuh kalian, hikss…” jawabku yang keluar begitu saja dari mulutku.
Eomma yang menyadari aku menangis, dia memelukku sekarang.
“jhagi-ya, eomma juga tidak ingin berpisah dengan mu. Tapi jika kau menikah tidak berarti kau tidak boleh kesini lagi kan. Kau masih boleh tinggal disini sayang. Eomma dan appa bukan ingin membuat mu pergi dari sini, tapi kami ingin yang terbaik untukmu. Dan kami rasa Kyuhyun pantas buatmu jhagi. Dia pasti bisa menyayangimu selamanya menggantikan eomma dan appa yang sudah tua ini. Penjelasan eomma yang masuk akal namun semakin membuatku ingin menangis.
“hiks.. hiks.. eomma, appa aku sayang kalian, aku tidak ingin berpisah dengan kalian. Dan aku rasa aku tidak membutuhkan orang lain selain eomma dan appa.” Ucapku
“aniya,, jemi-ya, kami sudah tua, kalau appa dan eomma meninggal nanti siapa yang akan menjagamu eoh? Makanya appa dan eomma ingin kau menikah dengan kyuhyun. Kau tau kan sekarang maksud dari appa dan eomma?” jawab Appa akhirnya angkat bicara juga.
“tapi appa….”
‘tidak ada tapi –tapi an lagi jhagi, ini semua demi kebaikan mu. Kami, appa, eomma dan keluarga dari kyuhyun sudah menyiapkan semuanya. Kami yakin kau tidak akan menyesal dengan keputusan yang  kami berikan padamu sayang. Pernikahannya tinggal 2 minggu lagi. Itu adalah waktu untuk mu menyesuaikan diri dan memantapkan hatimu. Arraso?”
***

Author POV
Setelah pembicaraan dengan kedua orang tuanya Je Mi kembali masuk ke dalam kamar, dia berjalan gontai, fikirannya entah kemana. Dia bingung apakah harus menyutujui perjodohan konyol ini. Walaupun sekarang umurnya sudah cukup dewasa, tapi tingkah yeoja ini masih seperti anak kecil yang manja. Bahkan kelakuannya pun seperti ABG – ABG di luar sana yang mengidolakan para artis – artis muda seperti Kim Hyun Joong. Yaah,,,, tak ayal kini gadis mungil itu sedang menangis sambil menatap ke arah dinding – dinding kamarnya yang di penuhi dengan poster Hyun Joong.
“Oppa…. Kalau aku menikah nanti, apa masih boleh aku mencintaimu? Apa Kyuhyun Oppa akan marah kalau aku masih tetap mencintaimu?haaaah,,,, oppa, kenapa bukan kau saja yang menikahiku eoh? Kenapa kau tidak menyadari kehadiranku selama ini?hiks.. oppa….. “
Rengek yeoja itu di sela – sela tangisannya.

== skiip==

2 minggu pun berlalu, Je Mi tidak bisa menghindar lagi dari perjodohan ini. Siap tidak siap sekarang dia harus menikah dengan namja yang tidak ia kenal, namja yang ia tidak yakini bisa ia cintai.
Tapi satu yang jelas, Kyuhyun pasti bisa melindunginya, itu lah kata-kata eommanya yang saat ini bisa sedikit membuat yeoja itu tenang.

Je Mi berjalan ke atas altar yang sudah di tunggui oleh calon suaminya yaitu Kyuhyun. Upacara pernikahanpun dilaksanakan dengan hikmad.
Tamu – tamu berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Saudara, para sahabat Je Mi dan rekan kerja dari kyuhyun, mereka semua datang menmberikan selamat.
“Je Mi-ya, chukkaeyo,, kau mendahuluiku dengan eunhyuk oppa, kau curang.” Ucap sahabat Je Mi yaitu Sang Jin yang datang dengan namja chingunya eunhyuk.
“ne sang Jin-ah, gomawo” jawab Jemi dan langsung memeluk sahabatnya itu. Air matanya mengalir tak tertahan.
“mwo? Kenapa kau menangis Jemi-ya? Uljima” ucap sang jin sambil menepuk-nepuk pundak belakang Jemi.
“oppa.. kau harus menjaga sahabatku. Jangan buat dia menangis, arraso” lanjut sangjin kepada kyuhyun. Kyuhyun hanya mengangguk dan tersenyum.
“kau tidak apa-apa jhagi-ya?” ucap Kyuhyun, suami baru Je Mi.
“ne oppa, gwenchana, aku hanya sedikit terharu”jawab Je Mi singkat.
“syukurlah” lanjut Kyuhyun sambil menatap istrinya.
***

Pesta pun selesai, Jemi dan Kyuhyun pulang ke apartemennya kyuhyun. Jemi hanya bisa menangis saat ia harus berpisah dengan keluarganya.
“eomma, appa, aku masih boleh kan ke rumah kalian?” Tanya Je Mi dengan polosnya.
Kyuhyun hanya tersenyum di belakang melihat tingkah istrinya itu.
“kau boleh kesini kapanpun kau mau jhagi, apa sekarang kau masih ingin tinggal disini?itu tidak apa-apa ko.” Ucap suaminya
“tidak! Jhagi-ya, kau boleh mampir kesini, tapi sekarang kau harus pulang ke rumah suamimu arraso!” jawab eomma Jemi tegas.
“eomma,,,,” tangis Jemi semakin keras. Ia memeluk eommanya dan kemudian terpaksa harus meninggalkan kedua orang tuanya itu.
***

Sungmin POV

Kini aku sudah berada di apartemen kyu oppa, suamiku. Aigoo,,, benarkah ini?aku sudah menjadi istri orang. Istri dari seorang cho kyuhyun?
Aku hanya diam di kamarku setelah selesai mengganti pakaian ku dengan baju tidur. Kemudian Kyu oppa datang.
DEG
Jantungku berdegup lagi dengan keras. Aku takut, aku gugup, rasa canggung menyelimuti kami berdua. Ku lihat kyu oppa menghampiriku dan duduk disebelahku.
“Je Mi-ya” ucapnya
“emh,, ne oppa?” jawabku singkat
Tidak ada percakapan lagi di antara kami. Sampai aku memberanikan diri untuk mengeluarkan pertanyaan ini, pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan sebelum kami menikah.
“oppa”
“hem”
“kenapa kau memilihku? Kenapa kau ingin menikahiku? Apa kau mencintaiku? Kau kan belum mengenalku lama?” tanyaku bertubi-tubi.
Kulihat kyu oppa, dia hanya tersenyum dan kemudian memandangku.
“kau benar. Aku memang tidak mengenalmu. Tapi aku yakin kau adalah wanita yang baik.”
Baru kali ini ada namja yang menganggapku benar – benar sebagai seorang wanita.
“aku yakin kau bisa menjadi istri yang baik buatku, menjadi ibu dari anak-anak ku. Masalah suka. Tentu saja aku menyukaimu, makanya aku setuju untuk menikah dengamu. Dan cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.”
Jawabnya sambil terus memandangku. Aku tidak berani menatap matanya. Akupun menundukkan kepalaku ke bawah menghindari tatapannya.
Kyu oppa menyentuh dagu ku dan menarik kepalaku agar aku menatapnya.
“kau takut jhagi-ya?”tanyanya
Tidak tau kenapa aku malah kembali meneteskan air mataku. Jujur aku takut saat ini.
“uljima! “
“aku janji aku akan mencintaimu sampai kapanpun. Aku tidak akan menyakitimu sayang. Dan aku harap kau percaya padaku.” Ucapnya
“oppa , tapi aku belum mencintaimu. Apa kau marah padaku?” tanyaku padanya
“aniya. Belum mencintaiku berarti nanti kau akan mencintaiku? Kita jalani ini semua bersama. Kau mau kan?” jawabnya. Aku lihat matanya yang menatapku. Aku merasakan ada ketulusan dalam setiap kata-katanya. Walau sedikit ragu, tapi kini aku berusaha meyakininya. Aku akan berusaha mempercayainya dan mencintainya segenap hatiku.
“ne, oppa aku mau” jawabku mengiyakan dan tersenyum padanya.
Aku melihatnya tersenyum kembali dan menatapku bahagia. Dia mendekatkan wajahnya kepada wajahku yang di pegangnya.
DEG
Jantungku kembali berdegup kencang. Mungkin sekarang ia mendengar detakan jantungku yang tak beraturan.
Chu~
Dia mencium mata kiriku dan kemudian mata ku yang sebelah kanan. Menghapus sisa – sisa air mata yang mengalir dari mataku. Dia melepaskan ciumannya dan kemudian menatapku lagi.
“apa aku boleh melakukannya?” Tanya dia padaku.
“aku akan melakukannya dengan sangat lembut, aku tidak akan menyakitimu!” lanjutnya dan berjanji padaku.
“ne, oppa. Lakukanlah! Karena aku adalah istrimu sekarang.” Jawabku
Kyu oppa kembali mendekatkan wajahnya, kini ia melumat bibirku. Menciumku dengan penuh rasa sayang. Ciuman pertamaku dari suami ku sendiri. Aku sangat senang, dia melakukannya dengan begitu lembut. Dan kini aku mulai percaya padanya.
Jeongmal gomawo oppa. Jeongmal gomawo eomma, appa. J

END


Hikaru Shinta aka Je Mi Kim
Kyuhyun Cho

2012/03/18

The Third FF / Always Love You / GS / Part 3


Anyyeong,,, *tebar bunga :)
aku kembali membawa lanjutan FF kemarin, namun aku mau minta maaf dulu. Mianata, sebenernya FF ini Ratingnya itu "T" bukan "M" aku salah tulis,heheh
Mianhae jangan kecewa ya :)
coba di baca lagi lanjutannya, semoga suka ^^
Don't Like? Don't Read ---- 

Sungmin berlari dari toilet menuju ruang utama. Suara tepuk tangan masih terdengar riuh di antara pengunjung restoran.
“Gamsahamnida” ucap Kyuhyun dan membungkukan badannya. Di saat yang bersamaan, Sungmin tiba di sana dengan wajah panik dan penasaran.
Tbc.

Part 3

Happy Reading 


Sungmin POV

Saat aku tiba di depan stage, penyanyi itu sudah pergi, aku tidak sempat melihatnya.
“Sungmin, ssi”
Aku berniat mengejarnya ke belakang, tapi kemudian aku mendengar suara Bos ku memanggil. Ahh.. aku lupa aku kesini bersamanya. Dia melambaikan tangannya tanda menyuruhku untuk menghampirinya, aku pun pergi menemuinya dan tuan Kim.
“kau tak apa – apa?” tanyanya,
“emm… tidak, aku tidak apa – apa direktur” jawabku dengan sedikit tersenyum meyakinkan.

Skip =======
Author POV

“ayo ku antar pulang!” ucap Siwon setelah urusan mereka bersama Yesung Kim selesai.
Sungmin hanya mengangguk dan kemudian masuk ke dalam mobilnya Siwon.
Ketika mobil Siwon akan melaju, Sungmin melihat sosok namja yang mirip dengan Kyuhyun dari kaca spion mobil. Namja itu  masuk ke dalam mobil dengan di bantu namja lain disampingnya. Sungmin ingin sekali turun dan memastikan sosok namja itu, tapi mobil Siwon sudah melaju dan melewati mobil yang ditumpangi namja tadi namun sayangnya jendela mobilnya itu tertutup sehingga Sungmin tidak bisa melihat orang yang berada di dalamnya.
**  **
Di dalam mobil tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka, Sungmin hanya diam dan melamun sedangkan Siwon terus saja memperhatikan tingkah Sungmin yang berubah sejak dari Restoran tadi.
“emm…Sungmin ssi, apa besok kau ada acara?” Tanya Siwon sedikit mencairkan suasana. Namun orang yang di Tanya nya malah diam saja, terus memandang ke depan dengan tatapan kosong. Sepertinya Sungmin tidak mendengar apa yang Siwon katakan. Siwon semakin penasaran sebenarnya apa yang di fikirkan yeoja ini?
“Sungmin ssi?emm,,,Sungmin-ah?” suara Siwon sedikit keras, dan akhirnya Sungmin sadar dari lamunannya.
“emh..nae “ jawab Sungmin dengan reaksi yang kaget di panggil seperti itu oleh Siwon.
“ha ha… kau lucu sekali kalau sedang kaget seperti itu” canda Siwon
Sungmin merenggut kesal karena kelakuan bos nya itu.
“aish ,,, itu tidak lucu Siwon ssi”
“ha ha ha … lagi pula kenapa kau melamun? Sampai – sampai pertanyaan ku pun tak kau dengar. “ ucap Siwon menyindir
“hah,, memangnya Siwon ssi bertanya apa?” Sungmin malah balik bertanya pada Siwon
“ Aish,,, kau tidak usah memanggil ku seformal itu kalau di luar kantor Sungmin-ah!”
“apa?”
“iya,, panggil saja aku ‘Siwon-ah’ itu lebih nyaman untuk ku, arraso”
Sungmin tampak berfikir sebelum menjawab, masa iya ia berbicara nonformal kepada atasannya? Tapi ya karena bos nya sendiri yang meminta, akhirnya Sungmin mengIyakan juga.
“baiklah kalau kau yang meminta Siwon-ah” jawab Sungmin sambil tersenyum manis mengeluarkan jurus aegyo nya
DEG ,, , ,
Siwon seperti terhipnotis melihat senyuman yeoja di sampingnya ini, sekarang giliran Siwon yang melamun, entah apa yang ada di fikirannya saat ini.
“Siwon-ah?” Tanya sungmin heran
“gwenchanayo?”
Seakan menyadarkan lamunannya Siwon mengerjapkan matanya dan kembali focus kepada tugas menyetirnya
“nae,, gwenchana” jawab siwon sambil sedikit tertawa dan kembali memandang kea rah depan
“ahh,, iya, memangnya apa tadi yang kau tanyakan padaku?” Tanya Sungmin
“Aniya,, aku hanya ingin mengajakmu jalan – jalan besok. Apa kau tidak ada acara?”
Sungmin gelagapan menjawab pertanyaan bosnya itu, ia mencari – cari alasan agar bisa menolak ajakan siwon dengan sopan.
“ahh,,, aku ada urusan besok, tidak bisa di batalkan. Bagaimana kalau lain kali?” jawab Sungmin masih dengan jurus aegyo nya itu.
“ emm.. baiklah kalau kau tidak bisa” balas Siwon
“Jeoseonghamnida Siwon-ah” ucap Sungmin, sama seperti tadi sambil tersenyum manis, takut Bos nya itu marah karena sudah di tolak oleh sungmin.
“nae…gwenchana. Berarti lain kali kau tidak bisa menolak lagi Sungmin-ah! Kalo tidak kau akan kehilangan pekerjaanmu, Arraso?” jawab Siwon pura p pura mengancam
“eh?”
Sungmin bingung mau menjawab apa? Dalam hati dia merutuki kebodohannya karena telah menawarkan lain kali. Sedangkan Siwon tersenyum melihat perubahan wajah Sungmin.
“ha ha ha “ Siwon tidak bisa menahan tawanya, sedangkan Sungmin mendelik kearah Siwon heran
“ha ha ha,, aku Cuma bercanda ko Sungmin-ah, ha ha ha” ucap Siwon
“Aish… kau mengerjaiku lagi tuan Siwon. Itu tidak lucu!” balas Sungmin cemberut
“Mianhae” sambung Siwon sambil tersenyum dan memperlihatkan lesung pipinya
* * *
Sungmin tiba di Apartementnya, dia turun dari mobil Siwon dan mengucapkan terima kasih. Setelah Siwon berlalu Sungmin melangkahkan kakinya menuju kamar namun fikirannya kembali kepada sosok namja yang ia lihat di parkiran Sapphire Blue tadi, namja yang menyanyi tadi siang, namja yang sudah membuat fikirannya tidak terfokus seharian ini. Apa dia seseorang yang Sungmin rindukan? Seseorang yang Sungmin Cintai.
Di dalam kamar, Sungmin menghempaskan tubuh lelahnya di atas kasurnya. Kemudian dia melihat kearah meja kecil dekat ranjangnya. Di sana berjajar fotonya, orang tuanya dan satu namja tampan memakai baju sekolah dengan senyum yang sangat manis. Senyum yang Sungmin ingin lihat saat ini, di saat dia lelah. Sungmin mengambil foto namja itu dan memandangnya dengan tatapan sedih,tak lama kemudian air mata pun turun membasahi pipinya.
“Mianhae, hiks…. “ ucap Sungmin di sela – sela tangisnya. Sungmin terus menangis dan meminta maaf kepada foto namja itu dalam kesunyian malam.

Flash Back
Drrt,,, drrt…
Ponsel seorang yeoja bergetar, ada pesan yang masuk dari kekasihnya.
“Minnie-ya, malam ini aku tunggu kau di taman!”
Yeoja itu membaca pesan  sambil tersenyum. dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Saat malam pun tiba, Yeoja yang di panggil Minnie berjalan menyusuri jalanan kota seoul yang ramai menuju taman di pinggir kota. Ia  duduk di bangku taman menunggu kekasihnya datang.
Sudah 1 jam Minnie menunggunya disini, namun orang yang ditunggunya  tidak datang juga, tiba – tiba seseorang datang menghampiri Minnie dan duduk di sampingnya.
“Jungmo?” ucap MInnie kaget akan kedatangannya
“dia tidak akan datang!” balas Jungmo
“mwo? Maksudmu?”
“hemm… Minnie, sudahlah. Jangan mengaharapkan dia lagi, dia itu tidak pantas buatmu. Apa kau tidak cukup terluka dengan perlakuan Eommanya padamu, hah?kenapa kau terus bertahan, padahal itu membuat mu terluka?” jelas Jungmo panjang lebar
“aku percaya padanya  Jungmo-ah,, kami yakin, kami bisa melewati semuanya.” Jawab MInnie meyakinkan Jungmo
“terserah kau lah Minnie, aku hanya memberi tahumu saja, karena aku peduli padamu, karena akumencintaimu.” Tambah Jungmo lagi
MInnie tertegun mendengar ucapan Jungmo. Dia mencintainya? Padahal dia adalah sahabat Minnie dan Kyuhyun dan Minnie sangat mencitai Kyuhyun. Minnie tidak bisa membalas cinta Jungmo. dia hanya diam tak tahu harus berbicara apa?
Tiba-tiba hujan turun perlahan dan kemudian deras, jungmo menarik Minnie ke tempat yang teduh menghindari air hujan. mereka pun berhenti di tempat telepon umum yang lumayan bisa di jadikan tempat berteduh. Baju Minnie basah karena hujan dan dia rasakan hawa dingin yang begitu kuat. Tak bisa ia tahan, tubuhnya menggigil karena kedinginan. Jungmo memberikan jaketnya pada Minnie, mungkin dia menyadari tubuh Minnie yang menggigil. Jungmo memakaikan jaketnya pada Minnie dan memeluknya sedikit (?) saat Minnie mau melepaskan pelukannya, tiba- tiba suara seseorang yang sangat Minnie kenal terdengar memanggilnya.
“Minnie . . . “
Sontak Minnie dan Jungmo menoleh kearah sumber suara. Alangkah terkejutnya Minnie melihat Kyuhyun kekasihnya yang berdiri sambil mengepalkan tangannya di dalam deras air hujan. Pasti dia sudah salah paham pada MInnie dan jungmo.
“Kyu,, kau sudah datang?”
“I,,, ini,, tidak seperti yang kau fikirkan.” Ucap Minne memberanikan diri.
Kyuhyun tidak menjawab, dia malah pergi meninggalkan tempat Minnie dan Jungmo berada. Minnie mengejar Kyuhyun, dia tidak peduli dengan rasa dingin yang menyerangnya saat ini. Yang terpenting sekarang adalah Kyuhyun. Kekasihnya. Sedangkan Jungmo, dia tersenyum menang di belakang. Dan kemudian memberikan sebuah pesan kepada seseorang.
Minnie terus mengejar Kyuhyun dan kemudian menarik tangannya.
“Kyu,, dengarkan aku dulu, kau salah paham.” Ucap Minnie menjelaskan kepada Kyuhyun
“salah paham apa Min? aku melihatnya sendiri Jungmo memeluk mu. Kenapa? Kau senang di peluk olehnya, hah? Jawab kyuhyunberteriak. Tanpa menunggu penjelasan Minnie, Kyuhyun kembali berjalan meninggalkan Minnie.
Minnie yang sudah kehabisan akal untuk menjelaskan yang sebenarnya kepada Kyuhyun hanya bisa berdiri dan berteriak.
“kamu salah paham Kyuhyun. Aku tidak ada hubungan apa – apa dengannya. Percayalah padaku!” teriak Minnie namun tidak di hiraukan sama sekali oleh Kyuhyun.
“Aku akan terus berdiri disini Kyu!! Sampai kau mempercayaiku, atau aku lebih baik mati tertabrak sekarang juga daripada kau tidak mempercayaiku! Teriak Minnie di tengah jalanan kota Seoul. Air mata yang membasahi wajahnya tercampur air hujan yang sangat deras, hanya rintihan suara yang terdengar samar oleh suara hujan menggambarkan betapa sakitnya hati Minnie ketika kekasihnya sendiri tidak mempercayainya.
“TERSERAH! Jawab Kyuhyun dingin karena sudah di kuasai amarah. Namun saat dia berjalan berlawanan arah, dia merasa ada lampu yang menyorot dari arah belakang, arah dimana Minnie berdiri. Saat kyuhyun berbalik ternyata sebuah Truk besar yang sedang melaju kencang kearah Minnie, namun Minnie tetap berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun.
“Minnie AWAS!! Menyingkirlah dari sana! “ teriak Kyuhyun. Namun Minnie tetap diam tanpa menghiraukan teriakan kyuhyun. Yang ada dia malah menutup matanya tanda pasrah.
“Shitt” umpat kyuhyun yang langsung berlari kearah Minnie itu. Ia mendorongnya sekuat tenaga dan , , , ,
BRUKKK .. . . ..
Tubuh Kyuhyun terpental di jalan, kepalanya membentur bebatuan yang ada disana.

@Rumah Sakit
Minnie tidak berhenti menangis, dia sangat khawatir dengan keadaan Kyuhyun, dia merasa bersalah atas kejadian ini. Dia bersumpah tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau terjadi hal yang buruk pada Kyuhyun.
Minnie terus berdoa di depan ruang ICU tempat dimana kyuhyun sekarang. Dia tidak mau kehilangan kyuhyun karena dia sangat mencintai namja yang yang menjadi kekasihnya itu.
Saat Minnie sedang berdoa, seorang yoeja paruh baya yang mInnie kenal adalah ibunya Kyuhyun datang. Dia terlihat sangat cemas dan sedikit berlari menuju ICU, setibanya disana dia melihat Minnie  yang menunggui Kyuhyun.
“Annyeong ahjuma, Kyuhyun ….” Belum sempat Minnie menyelesaikan ucapannya,   Heechul eomma sudah memotongnya terlebih dahulu.
“Kenapa kau masih disini?” teriaknya
“a .. akuuu” jawab Minnie terbata – bata karena takut. Heechul eomma akan memarahi Minnie lagi kalau saja dokter tidak keluar dan berbicara.
“siapa keluarga korban?” tanyanya
“Saya dokter, saya ibunya. Bagaimana keadaan kyuhyun?” Tanya heechul
“begini,, dengan sangat menyesal saya mengatakan ini, putra anda sekarang dalam keadaan kritis, benturan di kepalanya sangat keras, saya khawatir akan terjadi geger otak atau kalau tidak, mungkin berpengaruh pada matanya.” Jelas dokter itu
“tapi nyonya tidak perlu khawatir, kami akan terus berusaha. Pasien sudah boleh di lihat namun hanya boleh satu orang yang masuk. Saya permisi dulu nyonya. Annyeong” tambah dokter lagi yang di jawab oleh anggukan heechul eomma.
Setelah kepergian dokter, heechul langsung menatap horror ke arah Minnie. Minnie yang melihatnya langsung menundukkan kepalanya takut.
“kau dengar! Kau dengar hah apa kata dokter barusan?”
“kau bilang mencintai anakku? Tapi kau malah mencelakainya! Apa kau masih punya nyali sekarang hah? Akibat perbuatannmu anakku jadi celaka! Apa ini sebenarnya yang kau mau?” maki Heechul eomma pada Minnie
Minnie hanya menunduk dan menangis, ia tidak bisa menahan air matanya. Hatinya sakit mendengar perkataan ibu Kyuhyun padanya. Memang benar Minnie lah yang membuat Kyuhyun tertabrak. Andai dia tidak senekad tadi, mungkin Kyuhyun tidak akan celaka. Tapi tak ada sedikit pun niat dalam hatinya untuk mencelakai kekasihnya sendiri yang sangat ia cintai.
“sekarang kau pergi dari sini. Aku tidak mau melihat wajahmu lagi ada di hadapanku. Dan aku tidak mau melihatmu menampakkan diri lagi di hadapan anakku. Pergilah sebelum aku bertindak nekad padamu!” titah heechul eomma seketika membuat Minnie memberanikan diri menatap heechul.
“aku mohon ahjuma, izinkan aku melihat kyuhyun. Jangan suruh aku untuk pergi darinya. Aku sangat mencintai kyuhyun.aku akan menebus semua kesalahan ku padanya.” Ucap Minnie memohon agar bisa bertemu dengan kyuhyun.
“apa? Menebus kesalahanmu? Apa itu setimpal dengan apa yang akan kyuhyun alami setelah kecelakaan ini? “
“baik kalau kau mau menebus kesalahanmu, kesalahanmu itu sungguh fatal gadis kecil, hanya ada satu cara untuk menebusnya. TINGGALKAN KYUHYUN!!” jawab heechul eomma seperti vonis mati dari hakim yang sudah tidak bisa di ganggu gugat. Minnie hanya diam tidak percaya dengan apa yang dikatakan ibu kyuhyun. Air matanya terus mengalir membasahi pipi chubby nya.
“tunggu apalagi? Sekarang pergilah sebelum aku berbuat kasar padamu!” lanjut heechul
“baik ahjuma, aku akan meninggalkan kyuhyun. Tapi aku mohon biarkan aku melihatnya membuka mata. Setelah aku tahu keadaanya baik – baik saja, baru aku akan pergi.” Tawar Minnie
“aku sudah berbaik hati padamu, tapi kau terus saja membuatku kesal. Aku tidak mengizinkan mu menunggunya sampai 2 menit lagi. Kau harus pergi.”
Heechul memanggil bodyguardnya yang sedari tadi menunggu tidak jauh dari tempat itu. Dia menyuruh menyeret Minnie keluar dari rumah sakit.
Minnie terus berontak, namun tubuh mungilnya tidak seimbanga dengan tenaga bodyguard itu, akhirnya dia pun terlempar ke luar rumah sakit dan harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa bertemu dengan kekasihnya lagi. Dia hanya bisa berdoa untuk kesembuhan kyuhyun dan menyimpan rasa bersalahnya selama bertahun – tahun.

Flash back end

Minnie masih memegang foto  kyuhyun, memeluknya sambil menangis sampai terlelap tidur.

Keesokan harinya di rumah Kyuhyun
Kyuhyun sudah siap – siap untuk pergi ke Sapphire Blue dan di antar oleh supirnya. Sedangkan Sulli, dia masih tiduran malas di kamarnya.
Iya memang, Sulli itu hanya adik sepupunya, tapi dia sering menginap di rumah Kyuhyun dengan alasan ingin menjaganya, padahal dia sendiri punya seorang kakak di rumahnya. Begitu juga dengan Minho, dia memang tinggal di rumah Kyuhyun sejak setahun yang lalu karena ia bekerja untuk Kyuhyun dan sekaligus teman dan kepercayaan Kyuhyun selama setahun ini. Dia yang membantu Kyuhyun mengelola Sapphire Blue.

Sulli POV

Kurasakan cahaya matahari menyorot ke mataku. “Emmh,,,,” aku terbangun dan kemudian melihat jam di kamarku.
“Jam 9,, emm Kyuhyun oppa sudah bangun belum ya?” gumam ku dan langsung berlari keluar kamar menuju kamar Kyuhyun.
Ku ketuk pintu kamarnya dari luar, namun tidak ada jawaban. Sepertinya oppa sudah pergi, apa dia ke Sapphire Blue lagi? Tanyaku dalam hati
Ku dengar ada suara langkah kaki masuk ke dalam rumah.
“Siapa? Apa mungkin Kyu oppa?” aku berlari menuju ruang tengah. Kulihat sosok lelaki yang sedang berlajan dan aku mengenalnya. Tentu saja. Karena dia adalah oppa kandungku yang sudah lama aku tinggalkan di ruamah. Ha ha ha .. aku tertawa sendiri dengan kelakuanku. Oppa ku yang menyadari kehadiranku di lantai atas langsung mendongakkan kepalanya ke arahku.
“ hey gadis bodoh, kenapa kau tertawa? Turun sini!” perintahnya
Issh,,, dia memanggilku bodoh, enak saja! Tapi aku tetap menurutinya, turun dan mendekat padanya.
“kenapa oppa kesini? Mau menjemputku ya? Aku tidak mau! Aku mau tinggal disini bersama Kyu oppa ku tercinta” jawabku manja
Plakk….
Aww… “ Yak!! Siwon oppa, kenapa kau memukulku? Sakit tau L ucapku marah karena dia berani memukulku seenaknya. Kyu oppa saja tidak pernah memukulku.
“karena kau itu kurang ajar, yedongsaeng yang kurang ajar. Kau kan adikku kenapa malah tinggal bersama orang lain? Lagipula,,, Apa? Kau memanggilnya oppa tercinta? Kau mencintainya? Dasar pabo!”
“sudah aku tidak mau berdebat denganmu. Mana Kyuhyun oppa mu tercinta itu?” Tanya Siwon oppa bawel
“tidak ada, dia sudah pergi, mungkin ke sapphire blue” jawabku, mendengar nama restoran itu, ide bagus muncul di kepalaku. Bagaimana kalau aku kesana saja bersama Siwon oppa?
“Oppa… tenang saja, aku tidak akan melupakanmu sebagai oppa ku ko. “ ucapku merayu nya
“apa oppa sudah makan? Bagaimana kalau kita menyusul Kyu Oppa ke sana? Kita makan disana saja bagaimana?” tawar ku pada siwon oppa
“hmm.. bukan ide buruk. Baiklah kita kesana. Kajja” ajaknya sambil menarik tanganku, namun aku melepaskannya.
“wae? Bukankah kau mau kesana? Tanyanya heran
“iya oppa, tapi aku belum mandi, aku mau mandi dulu. Masa iya aku kesana seperti ini? Jawabku
“ahh,,, iya, ternyata kau belum mandi, pantas saja dari tadi ada bau tidak enak. Ternyata darimu. Ck ck ck
“oppa enak saja. Aku tidak bau ko. Aish… sudahlah oppa kau tunggu aku dulu, ok!” ucapku sambil lari kembali ke kamar ku untuk bersiap-siap.
Sulli POV end
    ** **
Di lain tempat, Sungmin tengah berjalan menuju Restoran yang kemarin iya kunjungi. Sungmin masih penasaran pada namja yang ia lihat kemarin sekilas. Sungmin menolak ajakan Siwon karena ini. Dia ingin menyelidiki tentang namja itu dan keberadaan Kyuhyun saat ini.
Sungmin masuk ke dalam Sapphire Blue, dia duduk sendiri di kursi dekat jendela. Saat dia melihat – lihat pada sekitar, berharap namja yang ia maksud ada di hadapannya, seorang pelayan mendatangi Sungmin.
“anda mau pesan apa nona?” Tanya sang pelayan ramah
“emm… aku pesan es Caffucino saja” jawab sungmin sekenanya
“ada lagi? Apa anda tidak mau memesan makanan?” Tanya sang pelayan lagi
“tidak terima kasih, itu saja.”
Sang pelayan pun kembali ke tempatnya untuk menyiapkan pesanan Sungmin. Tak lama kemudian pesanan Sungmin pun datang, saat pelayan itu menyerahkan pesanannya dan sambil berbicang – bincang sungmin pun terfokus dan tidak menyadari seorang namja naik ke atas stage dan duduk di kursi piano.
Akhirnya pelayan itu pergi dan tinggal sungmin sendiri, dia meminum es nya saat terdengar suara merdu mulai menyanyikan bait – bait lirik di iringi dengan suara piano yang di mainkan sendiri oleh penyanyinya.
 apado amureochi anheun cheok
nunmuri heulleodo gamchuneun beob

Sungmin yang mendengar suara itu langsung mendongakkan kepalanya mencari sosok orang yang sedang menyanyikannya. Dan alangkah terkejutnya ia melihat namja yang bernyanyi itu.
“kyu,,,,Kyuhyun” lirih sungmin, hanya ia yang bisa mendengar suara yang ia keluarkan sendiri
Sungmin terus memperhatikan kyuhyun yang sedang bernyanyi, hatinya semakin kacau entah dia harus bahagia, sedih ataupun marah? Sungmin hanya bisa menangis dalam hati melihat orang yang selama ini ia rindukan, orang yang sangat ia cintai, orang yang selama ini tidak pernah hilang dari hatinya. Hanya kyuhyun lah yang ada di hati sungmin.
Sekarang ini, ingin sekali sungmin pergi menghampiri kyuhyun dan memeluknya erat. Namun bagaimana caranya? Dia sendiri bingung apa yang harus ia lakukan.
apado amureochi anheun cheok
nunmuri heulleodo gamchuneun beob
maeumhan jjok geugose namgyeonoko amuil eopdaneundeusi utneun beob
heeojineun bangbeob
~
(walaupun rasanya sakit, bersikaplah seolah tak apa –apa
Walaupun rasanya ingin menangis, ada cara untuk menahannya
Walaupun hati ini terluka, ada cara untuk tetap tersenyum
Begitulah caranya jika ingin berpisah)
maeumi ireoke tto jeomuljyo
sumanheun miryeondeul tto heomuljyo
dasi jiwogagetjyo adeukhaejigetjyo
uri seoro ijeogagetjyo

(Hatiku dipenuhi kegelalpan
Semua keinginanku yang ada hancur
Semua perlahan akan hilang, kembali menjauh
Kita akan saling melupakan)
nae uimi eomneun haruga tto jinagagetjyo
nae duldoeomneun urisarang eopdeonirijyo
Neol bogosipda haedo dasin bolsu eopgetjyo
apado chamayagetjyo
heeojineun bangbeobijyo

(Hari – hari kembali membosankan
Cinta seperti milik kita ini, akankah ada lagi?
Bahkan jika rasanya ingin bertemu,
Kita tidak bisa melakukannya
Betapapun sakitnya harus bisa menahannya
Beginilah caranya jika ingin berpisah. )

Mendengar setiap lirik yang kyuhyun nyanyikan, rasanya air mata Sungmin tidak bisa untuk tidak keluar, Sungmin hanya bisa menggigit bibirnya dan menutup mulutnya dengan tangan agar tangisnya tidak pecah.
Entah apa alasan Sungmin, tapi ia tidak ingin Kyuhyun melihatnya hari ini. Sungmin lebih memilih pergi sekarang juga dari tempat itu sebelum Kyuhyun melihatnya.
Sungmin menarik nafas dalam dan mengeluarkannya kasar. Ia mencoba mengontrol emosinya sebelum keluar. Setelah ia rasa lebih baik Sungmin langsung meninggalkan tempat itu dan berlari ke arah jalan.
Sungmin tetap focus pada jalannya tanpa ia menyadari seseorang  tengah menatapnya.
“Sungmin-ah.” Teriak orang itu dan sungmin langsung mendongakkan kepalanya mencari sosok yang memanggilnya.
“Siwon ssi?” gumam Sungmin pelan

Siwon pov

Saat aku mau masuk ke dalam restoran, kulihat Sungmin tengah berlari berlawanan arah. Dari mana dia? Bukankah dia bilang sedang ada urusan?
“Sungmin-ah”
Aku pun memanggilnya, dan kemudian dia melihat ku yang tepat berada di depannya. Aku menghampiri yeoja itu, aku lihat dia bergerak risih karena aku mendekatinya. Mungkin dia merasa tidak enak karena aku melihatnya disini sedang tidak melakukan urusan seperti yang dia katakana tadi malam. Tapi tidak apa – apa lah, yang penting aku sekarang harus bisa mengajakknya makan (?) atau mungkin kencan,hehehe
“emm..Siwon ssi?” ucapnya
“aishh.. sudah ku bilang jangan memanggil ku seperti itu kalau di luar kantor, arraso?” balas ku sedikit kesal karena dia tidak mau mendengarkanku.
“arraso. Mianhae” jawabnya sambil tertunduk
“gwenchana..oh ya, kau sedang apa? Apa urusanmu sudah selesai?” tanyaku menyelidik
“emm.. itu,,,a,,, aku…” jawabnya gelagapan, terlihat sekali dia sedang bohong padaku
“sudah selesai ya? Kalau begitu, bagaimana kalau kita makan disini sekarang? Kajja!” perintah ku sedikit memaksanya.

“tapi Siwon – ah?” balas Sungmin, namun sebelum aku mendengar alasan – alasannya itu, aku langsung menarik dia untuk masuk ke dalalm.
“sudahlah Sungminnie, aku yang traktir. Oke!” lanjut ku. Aku tidak peduli apapun alasan dia sekarang.
Sebelum Sungmin menolak lagi, Sulli datang menghampiri ku dan sungmin. Langsung aku kenalkan saja dia pada Sulli.
“Oppa… kenapa kau meninggalkanku?” ucap Sulli tanpa sadar aku membawa seseorang.
“sulli – ya, kenalkan ini Sungmin. Sungmin-ah ini adik ku namanya Sulli” kata – kata ku mewakili jawabanku terhadap pertanyaan Sulli. Sulli adikku itu melirik kea rah sungmin. Dan sungmin langsung mengulurkan tangannya kepada Sulli.
“Sungmin Imnida” sambungnya
Sulli hanya diam menatap Sungmin, mungkin dia sedang menilai yeoja  yang aku bawa saat ini.
“oppa.. dia pacarmu ya?”Tanya Sulli yang sukses membuat wajahku memerah, aku melirik ke arah Sungmin dan ternyata dia juga melirik ke arah ku. Aigoo… aku menggaruk belakang leherku yang tidak gatal
“nae” “aniya” jawabku dan sungmin bertubrukan (?) ah …aku semakin malu sekarang. Sungmin melanjutkan perkataanya.
“aniya… oppa mu itu bos ku” lanjut Sungmin yang membuat ku sedikit kecewa, padahal jawaban Sungmin itu memang benar.
“Sudahlah Sulli, Sungmin ayo kita masuk kedalam.” Tambahku untuk mengakhiri pembicaraan konyol ini.
Siwon POv end
      **   **
Sungmin PoV

“oppa.. dia pacarmu ya?” Tanya Sulli,, aissh.. kenapa bocah ini beranggapan seperti itu sih
“ne”, “aniya” jawab siwon dan aku, hemm… kenapa direktur choi menjawab iya? Itu semakin menyulitkanku saja
“aniya.. oppamu itu bos ku” lanjut ku agar tidak terjadi kesalah pahaman.
“Sudahlah sulli, Sungmin ayo kita masuk ke dalam!” ucap Siwon. Aigooo…. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Bukankah aku berlari keluar untuk menghindari kyuhyun. Tapi sekarang aku terpaksa harus masuk lagi ke dalam dan kemungkinan kyuhyun akan melihatku bersama Siwon.

Kami pun duduk di kursi yang tidak jauh dari dari tempatku duduk tadi. Aku lihat kyuhyun masih bernyanyi di kursi piano itu. Setelah kyuhyun selesai bernyanyi aku terkejut, Sulli malah memenggil kyuhyun. Sepertinya dia mengenal kyuhyun. Dan sialnya lagi Sulli menghampiri Kyuhyun ke depan dan memeluknya.
Apa – apaan ini. Berani sekali bocah itu memeluk kyuhyun ku? Ahh… kenapa aku harus melihat ini? Aku yang merindukannya, ingin sekali memeluknya namun tidak bisa, tapi bocah itu begitu dengan mudahnya memeluk kyuhyun.
Tunggu,, tunggu! Omona… bocah itu sekarang membawa kyuhyun kesini, apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus berlari? Tapi rasanya kaki ku ini kaku di tempatku sekarang, aku hanya bisa berdiri di belakang siwon berharap kyuhyun tidak melihatku.
“apa kabar kyuhyun-ah?” ku dengar siwon berbicara pada kyuhyun
“aku baik – baik saja siwon-ah. Kenapa kau baru datang kesini lagi?” Tanya kyuhyun
“mianata, kemarin aku kesini tapi tidak memberi tahu mu karena aku bertemu clien ku. Oh ya kenalkan.”
Aigoo… aigoo… siwon akan mengenalkanku pada kyuhyun. Siwon membalikkan tubuhnya dan sedikit bergeser agar kyuhyun bisa melihatku. Tubuhku rasanya lemas sekali, semoga saja aku tidak pingsan dan jatuh saat menatap kyuhyun.
“kenalkan ini Lee Sungmin, dia……. Dia temanku” ucap siwon yang mengenalkanku pada kyuhyun.
Aku pasrah, aku mencoba melihat ke arah kyuhyun. Aku ingin tau bagaimana reaksi kyuhyun setelah melihatku.
“ Kyuhyun imnida” jawabnya sambil tersenyum, namun ada yang aneh, matanya tidak menatap ku dan tangannya pun terulur namun tidak tepat ke arah ku. Aku bingung menatapnya.. kenapa kyuhyun?
Aku melirik ke arah siwon, sepertinya ia mengerti kebingunganku, dia seperti memberi koda padaku, siwon memegang mata nya dan menggelengkan kepalanya. Aku mengerti,, aku membelalakkan mataku terkejut dengan kenyataan ini.
Mwo?? Kyu,,, Kyuhyun Buta???Andwae,,,,
Ini tidak mungkin,, aku menggigit bibir bawahku dan menutupnya dengan sebelah tanganku,,ingin rasanya aku menangis, namun aku tetap bertahan dan mengontrol emosi ku
Aku membalas uluran tangan kyuhyun.
“Sungmin imnida, Bangapseumnida” jawabku dan kyuhyunpun tersenyum
Sulli menarik kursi untuk kyuhyun dan menyuruhnya duduk, begitu pula siwon, dia juga menarikkan kursi untukku, namun aku sudah tak tahan lagi,, aku minta izin untuk ke toilet.
“emm,,, aku mau ke toilet” ucapku meminta izin kepada semuanya. Tak menunggu lama, aku langsung berjalan menuju toilet, masuk ke dalam dan menyalakan keran air supaya tidak ada yang mendengar suara tangisanku yang sejak tadi aku tahan.
Hati ku semakin sakit mendengar kenyataan bahwa Kyuhyun sekarang buta, itu pasti karena kecelakaan 7 tahun yang lalu. Ini semua salah ku, dia seperti ini gara – gara ku. Apa aku masih pantas muncul di kehidupannya?
Tuhan,, andai aku bisa menggantikan posisinya sekarang, biarkanlah aku merasakan kegelapan itu. Kembalikanlah penglihatannya, aku mohon.
Sungmin pov end
Sungmin terus menangis d dalam toilet, dia benar – benar sudah tidak tahan menahan air matanya itu. Melihat orang yang sangat ia cintai dengan kondisi seperti itu membuat hatinya terasa sesak. Hanya air mata yang bisa sedikit melegakannya.

tbc

2012/03/16

Assignment of "Belajar dan Pembelajaran"

Pengertian belajar dan pembelajaran


a. Belajar

Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Ciri-ciri belajar adalah : (1) Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengethauan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor); (2) perubahan itu merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan . interaksi ini dapat berupa interaksi fisik dan psikis; (3) perubahan  perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

b. Pembelajaran
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.

Teori Belajar & Pembelajaran

Pengertian Belajar Cronbach (1954) berpendapat : Learning is shown by a change in behaviour as result of experience ; belajar dapat dilakukan secara baik dengan jalan mengalami. Menurut Spears : Learning is to observe, to read, to imited, to try something themselves, to listen, to follow direction, dimana pengalaman itu dapat diperoleh dengan mempergunakan panca indra.
Robert. M. Gagne dalam bukunya : The Conditioning of learning mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Dalam teori psikologi konsep belajar Gagne ini dinamakan perpaduan antara aliran behaviorisme dan aliran instrumentalisme.
Lester.D. Crow and Alice Crow mendefinisikan : Learning is the acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap. Hudgins Cs. (1982) berpendapat Hakekat belajar secara tradisional belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam tingkah laku, yang mengakibatkan adanya pengalaman . Jung , (1968) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku dari suatu organisme dimodifikasi oleh pengalaman. Ngalim Purwanto, (1992 : 84) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.Oleh sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna.
Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran baik dijenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA) maupun Tingkat Perguruan Tinggi.
Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah ” . suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu “. Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar ialah . a way working with students … A process of interaction . the teacher does something to student, the students do something in return. Dari definisi itu tergambar bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah ” . suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar”. Tardif (1989) mendefinisikan, mengajar adalah . any action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating learning in another individual (the learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu
a. Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.
b. Pengertian institusional yaitu mengajar berarti . the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat , kemampuan dan kebutuhannya.
c. Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercaqpai.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan , guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

         ****

Teori Belajar Bahasa.
Ada dua teori belajar yang dapat dijadikan dasar dalam penyelenggaraan pembelajaran bahasa Inggris yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi. Yang pertama adalah teori belajar kognitif yang dipelopori oleh Ausabel. Pakar ini berteori bahwa pemahaman (learning) terjadi melalui proses menghubungkan
11
secara bermakna pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada (Brown, 1987). Dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau kedua, pembelajaran akan efektif apabila apa yang dipelajari bermakna bagi siswa. Kebermaknaan ini dapat dicapai selain lewat topik bahasan juga lewat kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang tidak menyerupai kegiatan komunikasi sebenarnya dipercayai tidak efektif. Sebaliknya, kegiatan pembelajaran yang menyerupai kegiatan komunkasi yang sebenarnya dianggap sangat efektif. Kegiatan pembelajaran seperti ini disebut kegiatan komunikatif. Semakin banyak kegiatan komunikatif, semakin efektif proses pembelajaran. Kegiatan komunikatif ini mensyaratkan penggunaan bahasa Inggris yang otentik atau bahasa Inggris yang digunakan dengan tujuan komunikasi.
Yang kedua adalah teori pembelajaran yang berbasis psikologi humanistis (Humanistic Psychology) yang dipelopori oleh Carl Roger. Menurut ilmuwan ini, pembelajaran akan berhasil apabila siswa berada dalam kondisi yang secara psikologis aman, bebas dari rasa kekawatiran atau ketakutan (Brown, 1987). Dalam kondisi yang demikian siswa akan dapat berfungsi secara maksimal. Implikasi dari teori ini adalah bahwa pemahaman akan terjadi lewat pembelajaran (learning) daripada pengajaran (teaching). Guru berfungsi memfasilitasi proses pembelajaran ini, dan hubungan guru dengan siswa yang baik menjadi sangat penting.

Teori Literasi (literacy)
Mengajar bahasa pada hakikatnya juga mengajar literasi. Akan tetapi difinisi literasi sudah mengalami perubahan sejalan dengan perubahan orang melihat bahasa. Berikut akan dibahas tentang pengertian literasi.
Literasi secara tradisional diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis atau disebut dengan melek aksara. Pengertian ini hanya mengacu pada kemampuan membaca dan menulis. Akan tetapi, dalam perkembangannya istilah ini juga mengacu pada kemampuan menggunakan bahasa lisan karena kemampuan menulis tidak dapat berkembang maksimal tanpa kemampuan berbahasa lisan. Oleh karena itu, literasi sekarang ini diartikan sebagai kemampuan berbahasa lisan dan berbahasa tulis.
Dalam perspektif seperti di atas, pembelajaran bahasa Inggris harus diartikan sebagai proses pendidikan literasi dalam bahasa Inggris. Terkait dengan itu Hadmmond (1992) menyebutkan bahwa pendidikan literasi adalah pendidikan bahasa yang menyiapkan siswa agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan
12
masyarakat modern. Oleh karena itu, pendidikan bahasa Inggris harus merupakan pendidikan keterampilan hidup (life skills), pendidikan yang memberi ketrampilan agar siswa dapat bertahan dalam kehidupan modern yang ditandai dengan globalisasi.
Wells (1987) mengidentifikasi empat tingkatan literasi, yaitu (1) performative, (2) functional, (3) informational, dan (4) epistemic. Tingkat pertama adalah kemampuan membaca dan menulis, sedangkan tingkat kedua adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk keperluan hidup. Pada tingkatan ini, bahasa digunakan untuk kegiatan-kegiatan melangsungkan hidup seperti mengisi formulir, memesan tiket, berbelanja, dan sebagainya. Tingkat literasi ini menjadi target pembelajaran di SMP. Tingkat ketiga adalah kemampuan mengakses pengetahuan dalam bahasa Inggris dan dijadikan target pembelajaran di SMA. Sementara itu, tingkat epistemik adalah kemampuan mentransformasi pengetahuan dalam bahasa Inggris.

      * * *

PENDEKATAN DAN METODE DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA

Dalam kurun waktu lima dekade, para pendidik kerap melakukan berbagai
macam pendekatan dalam pembelajaran bahasa. Meski demikian pertanyaan
seperti, “Pendekatan apa yang harus saya lakukan?” atau “metode apa yang
sebaiknya digunakan?” atau bahkan pertanyaan “Apa perbedaan pendekatan,
teknik dan metode?” masih tetap sering terdengar.
Tiga istilah ini pun sering digunakan oleh Richards dan Rogers (1986).
Menurut kedua ahli ini, pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu kepada
teori-teori, asumsi, dan keyakinan tentang kealamiahan bahasa dan pembelajaran
bahasa. Sedangkan metode adalah payung yang menghubungkan secara spesifik
antara teori dan praktik. Jelas di sana ruang lingkup tiap istilah mengacu pada apa saja, dan metode
yang merupakan payung bagi praktik yang lain mengingat kemampuannya
menghubungkan secara spesifik antara teori dan praktik. Namun, jika Anda
menemukan literatur yang justru menempatkan pendekatan sebagai payung bagi
yang lainnya, tidak usah bingung. Contoh, pada tahun 1963, Edward Anthony,
seorang linguis terapan asal Amerika, menempatkan istilah pendekatan
(approach), metode (method) dan teknik (technique) secara berturut-turut.
Anthony menegaskan bahwa yang merupakan sumber praktik dan prinsip dalam
pengajaran bahasa adalah pendekatan. Metode adalah seperangkat rencana dalam
pengajaran materi bahasa berdasarkan pendekatan yang dipilih. Sedangkan teknik
adalah strategi atau prosedur tertentu yang digunakan untuk mencapai tujuan,
sifatnya konsisten dengan metode dan harmonis pula dengan pendekatan yang
dipilih. Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa pendekatan merupakan
payung dari metode dan teknik. Begitu pun Brown (2001) dalam bukunya
Teaching by Principles menegaskan hal serupa dengan memperkenalkan pula
istilah metodologi sebagai apapun yang terkait dengan “bagaimana cara
mengajarkan”, kurikulum/silabus sebagai desain untuk menyelenggarakan
program pengajaran bahasa, dan teknik lebih dispesifikasikan sebagai sejumlah
ragam aktivitas, latihan atau tugas yang diterapkan di kelas pembelajaran bahasa
untuk merealisasikan tujuan pembelajaran. Dalam modul ini, Anda akan
menjumpai istilah pendekatan dan metode yang mengikuti konsep Brown dan
Anthony.
Sehubungan keberadaan metode dan teknik—yang merupakan ‘senjata’
guru untuk menaklukkan siswa di dalam kelas—diambil dari pendekatan, maka
sudah tentu, pendekatan merupakan aspek yang sangat penting dalam
pembelajaran bahasa. Pendekatan adalah salah satu aspek penting dalam
menentukan keberhasilan pembelajaran. Pendekatan yang dipilih untuk seting
kelas tertentu menentukan corak detail aktivitas pembelajaran di kelas tersebut.
Jika pendekatan yang dipilih sesuai dengan karakteristik siswa, kegiatan belajar
mengajar akan berjalan dengan efektif, yang untuk efek lanjutannya, tujuan
pembelajaran akan dengan mudah dicapai.
Secara umum, modul ini menjelaskan tentang: berbagai pendekatan dalam
pembelajaran bahasa kedua ditinjau dari gaya belajar siswa (yang sudah dibahas
di modul 7), aplikasi pendekatan tersebut pada 4 kemampuan bahasa (menyimak,
membaca, menulis dan berbicara) dan metode yang dihasilkan dari pendekatan
yang dipilih.

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
KEDUA BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA
Pengalaman belajar dalam proses pembelajaran bahasa kedua akan lebih
menyenangkan, penuh motivasi dan berjalan dengan sukses apabila pendekatan
yang digunakan sesuai dengan karakteristik pembelajaran, baik itu karakteristik
materi yang diajarkan, siswa yang akan belajar, dan lingkungan yang melingkupi
pembelajaran tersebut. Pendekatan didesain untuk merencanakan aktivitas dan
teknik yang tepat. Namun yang tak kalah penting adalah, guru harus mampu
mengevaluasi KBMnya untuk mendapatkan kemajuan (progress) dalam
pembelajaran.

URAIAN
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, pendekatan yang tepat dengan
karakteristik pembelajaran akan menciptakan kebermaknaan dalam belajar. Guru
dengan segenap kreativitasnya perlu mempertimbangkan jenis pendekatan yang
tepat untuk pembelajaran bahasa kedua di kelasnya. Berikut akan dipaparkan
beberapa petunjuk sebelum guru memutuskan memilih satu pendekatan
pembelajaran bahasa.
1. Pastikan bahwa pendekatan yang dipilih tak hanya sesuai dengan gaya belajar
siswa, tapi juga cocok dengan karakteristik umum kelas.
2. Pastikan pula bahwa pendekatan yang dipilih memuat kondisi-kondisi yang
penting dalam pemerolehan bahasa sebagai berikut:
a. banyak mengekspos keterampilan bahasa.
b. banyak kesempatan untuk melakukan “negosiasi arti” (negotiation of meaning)
dengan penutur asli bahasa target.
c. banyak memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan berlatih menggunakan
bahasa yang sedang dipelajari dalam situasi yang bermacam-macam.
d. banyak kesempatan untuk mengeksplorasi perasaan dan pikiran lawan bicara.
Sangatlah memungkinkan para guru menggunakan gaya belajar yang
membuat dirinya dan peserta didiknya merasa nyaman dan sekaligus mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Bahkan kadangkala, melakukan
beberapa aktivitas yang tidak biasa sangatlah penting untuk mencapai kemajuan.
Namun, nampaknya dalam pengajaran bahasa, sangat penting bagi guru untuk
mampu mengurangi stres para peserta didik, misalnya membuka pembicaraan
secara alamiah dengan peserta didik agar kompetensi komunikasi dalam bahasa
kedua dapat teraih secara nyata.

PENDEKATAN RELASIONAL
Para peserta didik yang memiliki gaya belajar relasional (relational
learners) sangat memiliki ketertarikan tertentu saat mereka terlibat dalam
pembelajaran bahasa. Mereka sangat berempati dan cenderung ingin dekat dengan
lawan bicara saat melakukan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Intuisi
inilah yang menolong mereka untuk memahami secara cepat sistem bahasa dan
membantu mereka dalam mengaitkan arti dari konteks dan situasi tertentu.
Guru dapat menangani pembelajar jenis ini dengan pendekatan relasional.
Berikut beberapa catatan yang harus dipahami saat guru menggunakan jenis
pendekatan ini:
Temukan sebanyak mungkin informasi mengenai proses pembelajaran bahasa
kedua. Tujuannya adalah agar guru dapat menggali dan mengeksplorasi
bagaimana pembelajaran bahasa dapat dengan mudah mencapai sasaran.
Terus melakukan observasi dan memahami kondisi yang sedang berlangsung
di tengah-tengah peserta didik. Di sini, keahlian guru dalam membaca setiap
situasi proses pembelajaran sangat penting.
Gunakan keahlian dalam bersosialisasi (social skill) sehingga terbangun
hubungan yang positif baik di antara guru dan peserta didik, maupun di antara
para peserta didik itu sendiri karena pada dasarnya pendekatan relasional lebih
menekankan bagaimana bahasa yang sedang dipelajari dapat dijadikan sebagai
media komunikasi.
Hadirkan segenap kemampuan kreativitas untuk membuat teknik
pembelajaran yang menarik, di antaranya menggunakan teknik permainan, dan
mencari cara agar para peserta didik dapat menggunakan bahasa kedua
tersebut secara aktif.
Lakukan observasi dan refleksi (renungan) sebagai cara untuk mengevaluasi
proses pembelajaran.
Terdapat tiga tahapan yang saling terkait dalam mengembangkan
pendekatan relasional. Dalam setiap tahapannya, guru diharapkan mampu
mengaplikasikan pendekatan ini sesuai dengan tujuannya. Tahapan pertama yang
harus diketahui oleh guru ketika ia menggunakan pendekatan ini adalah:
Selain diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang
menyenangkan, guru juga diharapkan dapat membangun perasaan ingin
mengenal di antara peserta didik. Perasaan ingin mengenal sesama peserta
didik ini harus terus dikembangkan sehingga muncul perasaan harus
mengetahui orang sekitar, bertemu orang dan berinteraksi dengannya.

Apabila topik dalam bahasa yang sedang diajarkan tersebut berhubungan
dengan bahasa yang sudah dikenal oleh peserta didik, maka guru dapat
mengarahkan peserta didik untuk mempelajarinya dari proses kegiatan
interaksi dengan orang sekitar.
Guru sebaiknya mampu mengantisipasi terjadinya frustrasi peserta didik bila
bahasa yang sedang diajarkan dalam topik tertentu ternyata banyak tidak
dikenal atau dimengerti yang mengakibatkan tidak efektifnya proses
komunikasi.
Guru harus membangun kesadaran dalam benak peserta didik bahwa ketika
mereka berinteraksi dengan orang, apakah itu dengan melihat, berkomunikasi
dan membangun hubungan, sesungguhnya merupakan saat yang sangat
penting, meski kita tidak dapat berkata sama sekali. Oleh karena itu, guru
harus mengenalkan kepada peserta didik aspek-aspek komunikasi non verbal
dan mengidentifikasi berbagai macam situasi komunikasi umum yang dapat
secara mudah melibatkan kita di dalamnya.
Setelah tahap pertama dapat dilewati guru, berikut beberapa rambu yang
harus disadari pada tahapan kedua, yaitu:
Guru mengajarkan akurasi dan kefasihan bahasa yang terjadi saat interaksi
berlangsung.
Guru sebaiknya memilih teknik yang senantiasa mengharuskan peserta didik
berinteraksi dengan orang lain. Guru dapat mengambil berbagai topik yang
mengharuskan terjadinya interaksi dan dapat didiskusikan secara luas dengan
bermacam-macam orang, seperti menanyakan alamat, berolah raga, jual beli.
Buat aktivitas yang memungkinkan peserta didik mengamati dan menyimak
orang berkomunikasi. Sangat baik apabila kondisi riil tersebut memang dapat
dihadirkan di tengah-tengah mereka. Misalnya, peserta didik dibawa dalam
sebuah pameran, seminar, pertemuan masyarakat, olah raga, upacara
pernikahan atau pesta ulang tahun.
Buatlah aktivitas yang menekankan percakapan dengan orang sekitar sebagai
upaya melatih mereka untuk memahami setiap pembicaraan sesuai konteks. Di
samping itu, untuk membiasakan peserta didik agar tidak hanya bergantung
pada kosakata dasar yang ia miliki dan pengetahuan struktur gramatikal saat ia
menerima atau menyampaikan pesan, melainkan ia dapat mengembangkan
kosakata yang ia miliki dari komunikasi yang berlangsung. Selain itu, peserta
didik dapat terus meningkatkan cara berkomunikasinya baik dari sisi jumlah
informasi yang ia dapat serap dan komunikasikan, dan dari sisi perasaan yang
ia dapat sampaikan dan dipahami oleh lawan bicaranya.
Guru dapat mengembangkan beberapa topik dan aktivitas untuk mendukung
tahap kedua ini seperti: bertukar pengalaman, mengunjungi panti asuhan,
makan bersama, dll.
Tahapan ketiga merupakan tahapan di mana guru harus mampu
mempertahankan dan mengembangkan situasi berkomunikasi para peserta
didiknya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru:
Guru harus mampu mengembangkan materi dan teknik mengajar yang
bertujuan agar peserta didik dapat menghabiskan waktu berkomunikasi
dengan banyak orang. Selain itu, sepanjang komunikasi, peserta didik mampu
banyak menggali berbagai macam kebiasaan. Guru dapat menggunakan teknik
mengajar wawancara untuk pembelajaran ini.
Guru harus menjelaskan kepada peserta didik, saat berkomunikasi, mereka
harus memperhatikan bagaimana cara orang-orang mengatakan sesuatu dan
topik apa yang mereka sampaikan.
Guru harus dapat menjelaskan nilai-nilai yang terkandung berdasarkan sikap
berbicara seseorang serta memahami secara mendalam kultur yang muncul
saat komunikasi berlangsung.
Guru dapat memberikan tugas agar peserta belajar terlibat aktif dalam
berbagai kegiatan di masyarakat dan menceritakannya di depan kelas.

PENDEKATAN ANALITIS
Peserta didik dengan gaya belajar analisis memiliki keuntungan saat ia
mempelajari bahasa kedua. Hal ini disebabkan mereka memiliki kemampuan
untuk menganalisis dan memahami prinsip-prinsip sistem bahasa. Oleh karena itu,
untuk menangani peserta didik jenis ini, materi pembelajaran harus ditekankan ke
arah pengembangan kemampuan analisis mereka dan termasuk di dalamnya
mengembangkan strategi percakapan untuk menghadirkan situasi nyata dan
pencapaian kefasihan bahasa.
Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan saat guru berencana
menggunakan pendekatan analisis ini dalam pembelajaran bahasa, yaitu:
(1) Sediakan banyak bahan ajar yang tertulis atau berbentuk teks audio;
(2) Manfaatkan pengetahuan awal siswa tentang sistem tata bahasa mereka yang
asli sebagai awal untuk merencanakan materi yang akan diajarkan.
(3) Gunakan teknik yang mengharuskan adanya proses pembelajaran yang
melatih kemampuan menangkap pesan sebagai latihan untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa yang sebenarnya.
(4) Ajarkan bahasa sebagai sesuatu yang hidup dan dinamis, jangan hanya
mengajarkan bahasa layaknya “benda mati”.
(5) Gunakan intuisi kuat siswa kita dalam memahami pola-pola kalimat.
(6) Gunakan kemampuan analisis siswa untuk mengenali isu-isu budaya, cara
orang berpikir dan mengenali bahasa itu sendiri.
(7) Manfaatkan kemampuan siswa yang senang berbaur dengan banyak orang
untuk meningkatkan kemampuan komunikatifnya.
Terdapat tiga tahapan yang sebaiknya diperhatikan oleh guru saat
mengembangkan jenis pendekatan analitis ini. Berikut beberapa petunjuk yang
dapat dipahami oleh guru di tahapan pertama.
Materi pembelajaran harus lebih difokuskan terhadap bangunan dasar bahasa,
meliputi bunyi, struktur gramatika dan kosakata. Teknik yang dapat digunakan
di antaranya teknik melihat dan mendengar, teknik menjawab latihan
gramatika dan teknik tata cara pengucapan.
Berikan banyak waktu jeda (silent period) kepada peserta didik untuk
berkonsentrasi terhadap pemahaman (comprehension) dibandingkan terhadap
produksi bunyi.
Jika bahasa yang sedang diajarkan masih berhubungan dengan bahasa yang
sudah diketahui, maka gunakanlah sisi kognitif dan persamaan struktur bahasa
untuk memahami apa yang sedang didengar.
Alokasikan banyak waktu untuk memberikan kesempatan peserta didik
melihat, berinteraksi dan membentuk hubungan untuk memperbaiki
keefektifan dalam berbahasa.
Gunakan isian (checklist) untuk membantu peserta didik memutuskan
gramatika mana yang akan dipelajari lebih dulu. Perkenalkan para peserta
didik kepada berbagai macam jenis gramatika.
Guru sebaiknya mengamati berbagai macam jenis situasi komunikasi yang
dapat dijadikan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Perhatikan pula aspek komunikasi non verbal
Senantiasa mencatat aktivitas KBM untuk dianalisis setelah proses
pembelajaran berakhir.
Setelah guru memahami apa yang harus dilakukan pada tahap pertama,
maka selanjutnya, guru mengembangkan pendekatan ini di tahap kedua. Berikut
beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh guru di tahapan kedua.
Perbanyak latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam memproses dan
menggunakan bahasa.
Pergunakan berbagai teknik yang dapat membuat peserta didik memproses
teks lisan atau tulisan, dan dialog. Misalnya teknik analisis teks, bertukar
pengalaman, dll.
Rencanakan apa yang akan dipelajari berikutnya dengan menggunakan
kemampuan analisis guru. Oleh karena itu, guru harus membuat analisis
kebutuhan.
Guru dapat pula membuat penugasan yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta belajar berpartisipasi dalam kegiatan di
masyarakat untuk mengamati dan mendengar apa yang tengah dilakukan
banyak orang. Misalnya guru menugaskan kerja kelompok, menghadiri rapat
di masyarakat, acara pernikahan, dll.
Di tahapan terakhir pendekatan analitis, guru harus memperhatikan
beberapa hal berikut ini:
Analis nilai-nilai dan asumsi yang mendasari perilaku orang.
Berpartisipasi aktif dalam situasi komunikatif.
Gunakan teknik analisis percakapan.
Gunakan checklist fungsi bahasa dan situasi untuk memperluas jumlah situasi
yang dapat digunakan secara efektif dalam bahasa.
Perhatikan terus akurasi berbahasa peserta didik.
Gunakan teknik analitis untuk membantu peserta didik menemukan aturan dan
sistem dalam bahasa sehingga peserta didik dapat mengembangkan acuan
sistem (system view).

PENDEKATAN STRUKTUR
Peserta didik dengan gaya belajar terstruktur biasanya akan dengan mudah
mengikuti materi yang disajikan secara terstruktur. Pendekatan yang tidak
terstruktur biasanya sulit diterima oleh peserta didik jenis ini. Oleh karena itu,
guru sedapat mungkin membuat rencana yang tepat, agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru saat mereka
menggunakan jenis pendekatan struktur ini dalam pembelajaran bahasa.
Diantaranya:
Program harus terencana dengan baik.
Materi pembelajaran harus menyertakan komponen yang terstruktur.
Gunakan apa-apa yang akan dipelajari dengan sesi yang terstruktur.
Gunakan kemampuan memecahkan masalah (problem solving) untuk
menerangkan bagaimana kita menggunakan bahasa.
Ketengahkan persoalan praktis materi yang sedang kita pelajari.
Beberapa langkah dapat ditempuh oleh guru untuk mengembangkan jenis
pendekatan ini, yaitu:
Buatlah rencana yang terukur dan detail termasuk di antaranya tujuan
yang akan dicapai.
Jika materi yang sedang diajarkan berhubungan dengan bahasa yang
sudah diketahui, maka hubungan informal dengan masyarakat pengguna
bahasa akan menolong peserta didik. Jika hal itu tidak dapat terlaksana,
pendekatan formal dalam kelas pun dapat membantu mereka.
Harus pula diingat, setiap waktu yang digunakan untuk berhubungan
dengan pengguna bahasa (melihat, berinteraksi dan membangun
hubungan) sangatlah penting dalam meraih tujuan utama pembelajaran
bahasa.
Biasakan untuk mempelajari beberapa hal yang memang dapat digunakan,
oleh karena itu, peserta didik diharapkan dapat berinteraksi dengan
masyarakat pengguna bahasa.
Pahami prinsip-prinsip praktis dan buatlah berbagai variasi dalam
menggunakan pendekatan ini.
Arahkan peserta didik untuk dapat memahami struktur tata bahasa.
Langkah kedua yang harus dilakukan oleh guru dalam pendekatan jenis
ini adalah sebagai berikut:
Ajarkan bahasa dengan kefasihan dan akurasi. Guru dapat menggunakan
teknik-teknik seperti teknik dialog, teknik berbagi pengalaman dan lain
sebagainya.
Ketengahkanlah berbagai percakapan level dasar apabila peserta didik bisa
sabar dalam memahami Anda, dan membuat diri mereka paham terhadap
materi ajar.
Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang memberikan kesempatam
peserta didik untuk melihat dan mendengar apa yang sedang dilakukan
oleh masyarakat pengguna bahasa, misalnya dalam kegiatan kerja bakti,
pernikahan, upacara kematian, dll.
Jangan banyak beranggapan bahwa sesuatu yang akan dijadikan bahan
percakapan itu selalu tepat, jadi guru harus terus mengevaluasinya.
Terus berupaya mendorong peserta didik untuk meningkatkan komunikasi
dengan banyak orang.
Langkah terakhir yang harus dipahami oleh guru saat menggunakan
pendekatan jenis ini adalah:
Cermati betul akurasi berbahasa peserta didik. Guru dapat menggunakan
teknik merekam kesalahan.
Amati kemajuan peserta didik dalam menghadapi berbagai situasi
penggunaan bahasa yang berbeda dimana penekanannya terhadap
keefektifan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh peserta didik.
Gali terus sisi budaya sehingga peserta didik dapat menggunakan bahasa
dengan keberterimaan dalam aspek budaya.
Guru sebaiknya menerangkan nilai-nilai yang muncul dalam masyarakat
ditinjau dari cara mereka berbahasa.
Guru harus menekankan kepada peserta didik bahwa mereka harus
memperhatikan bagaimana masyarakat pengguna bahasa menggunakan
ekspresi yang tepat untuk menyatakan sesuatu.

PENDEKATAN ENERGIK
Peserta didik yang memiliki gaya belajar energik biasanya tidak akan
menyukai pendekatan pembelajaran yang menekankan pada program belajar yang
terstruktur dan kaku. Mereka lebih menyenangi penyajian materi yang fleksibel
dan dinamis. Apabila peserta didik yang dihadapi adalah peserta didik jenis ini,
maka guru sedapat mungkin harus mengembangkan materi yang terencana,
namun dapat disajikan secara dinamis, tidak kaku dan waktunya tidak terjadwal
secara ketat, di samping guru harus pula menggunakan berbagai variasi untuk
mengembangkan pendekatan ini.
Berikut beberapa rambu-rambu yang perlu dipertimbangkan guru saat
mengembangkan pendekatan jenis energik ini.
Tekankan pada kegiatan yang peserta didik biasa melakukannya. Misalnya
kegiatan makan bersama atau berolahraga. Tujuannya adalah bagaimana
bahasa dapat dikomunikasikan dengan kegiatan yang dinamis.
Bangun kosakata dasar dengan menggunakan permainan dan pendekatan
berbasis tindakan riil.
Buat agar peserta didik dapat menggunakan kemampuan sosialnya untuk
membangun relasi.
Alokasikan banyak waktu untuk melakukan banyak hal dengan
masyarakat pengguna bahasa.
Guru harus secara kreatif mengembangkan game namun tetap sesuai
dengan topik yang sedang dibahas.
Guru harus menggunakan cara-cara yang kreatif dalam melatih
kemampuan berbahasa peserta didik.
Alokasikan banyak waktu untuk kegiatan yang menekankan pada sisi
komunikasi.
Terdapat tiga langkah untuk mengembangkan pendekatan energetik ini.
Pada langkah pertama guru harus memahami hal-hal berikut:
Kembangkan teknik yang dapat membuat peserta didik merasa senang dan
tidak tertekan, di samping itu situasi yang berlangsung dapat mendorong
siswa untuk berbicara dan berinteraksi dengan peserta didik lainnya.
Jika topik yang sedang dibahas ternyata masih berhubungan dengan
bahasa yang sudah diketahui, maka hubungan-hubungan informal dapat
cukup membantu perkembangan bahasa peserta didik.
Biasakan memperkenalkan bunyi, struktur tata bahasa dan kosakata selama
belajar. Hal ini dapat membekali peserta didik berkomunikasi secara
efektif.
Lakukan pembelajaran di luar kelas dan lakukan pula kegiatan yang biasa
dipraktikkan oleh masyarakat umum dalam membangun komunikasi.
Langkah selanjutnya guru dapat kemudian melanjutkan beberapa hal di
bawah ini:
Biasakan untuk melatih kefasihan berbahasa dengan menggunakan teknik
bermain peran, tukar pengalaman, dll.
Beberapa aktivitas yang dapat diperagakan adalah aktivitas yang banyak
melibatkan sisi psikomotor peserta didik, seperti aktivitas di kendaraan
umum, berbelanja, kunjungan sosial, dll.
Tugaskan pula peserta didik untuk mengobservasi berbagai kegiatan
kemasyarakatan, sebagai contoh olah raga, kerja bakti, rapat, dll.
Biasakan peserta didik untuk memahami setiap ekspresi berdasarkan
situasi dan konteksnya.
Langkah terakhir yang harus dipahami oleh guru saat mengembangkan
pendekatan energik ini adalah:
Guru sedapat mungkin menggali makna budaya yang terkandung dalam
setiap interaksi dan komunikasi.
Guru dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat dan menekankan pula ke aspek berkomunikasi dengan
masyarakat. Bahkan adalah lebih baik bila guru pun meminta peserta didik
untuk menceritakan pengalaman yang ia peroleh saat ia mengikuti
kegiatan di masyarakat.
Guru harus membuat agenda pembelajaran yang terstruktur dan tidak
terstruktur. Untuk kegiatan yang terstruktur, guru dapat mengembangkan
teknik wawancara dan diskusi. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat
berinteraksi dan berkomunikasi, di samping itu ia dapat berdiskusi dan
menambah pembendaharaan kata dan pemahaman semantik.
Untuk pembelajaran yang tidak terstruktur, guru dapat memberikan alokasi
waktu peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam situasi komunikasi
yang bervariasi. Guru dapat pula menekankan kepada peserta didik untuk
lebih memperhatikan bagaimana masyarakat pengguna bahasa mengatakan
sesuatu dengan ucapan yang sesuai.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
DITINJAU DARI TARGET SKILL (MENYIMAK,
MEMBACA, MENULIS DAN BERBICARA)

Pendekatan (approach) merupakan bagian yang cukup penting dalam
pembelajaran bahasa kedua, sebab pada kenyataannya untuk mencapai hasil
(outcome) yang memadai, para guru dituntut untuk dapat mengimplementasikan
pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi peserta belajar dan tentu saja
sejalan dengan target keahlian. Dalam bahasa kedua, terdapat empat target
keahlian yang harus diasah oleh para guru, yaitu menyimak, membaca, menulis
dan berbicara. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dapat
mengoptimalkan empat keahlian ini kadang-kadang guru dituntut bijak dan cerdas
dalam memilih pendekatan yang sesuai.

URAIAN

COMPREHENSION-DRIVEN APPROACH
Salah satu cara untuk mengoptimalkan pendekatan dalam pembelajaran
bahasa adalah dengan memfokuskan efek aplikasinya kepada peserta didik kita.
Pembelajaran bahasa yang mengarahkan kepada aspek pemahaman
(comprehension-driven language learning) lebih memfokuskan kepada
pembelajaran yang memproses pesan dari bahasa sumber kepada bahasa target.
Oleh karena itu, pendekatan ini lebih menekankan kepada receptive skills
(kemampuan menerima) yang meliputi pemahaman menyimak dan membaca,
dibanding dengan aspek productive skills (kemampuan memproduksi) yang
menekankan terhadap berbicara dan menulis. Anggapan bahwa pemahaman lebih
penting dan sangat perlu untuk dikuasai terlebih dahulu dibandingkan
pemroduksian bunyi seperti speaking dan pronounciation merupakan satu upaya
untuk lebih memfokuskan pembelajaran bahasa terhadap pemahaman bentuk
linguistik.
Berikut adalah beberapa prinsip yang ditekankan dalam pembelajaran
yang menekankan pemahaman, di antaranya:
(1). Semakin peserta didik menggali sisi kebermaknaan, maka semakin
tertantanglah ia untuk belajar.
(2). Pemerolehan bahasa merupakan proses yang terus berkembang.
(3). Peserta didik sangat memerlukan input pemahaman.
(4). Productive skills dianggap lebih sulit daripada receptive skills.
(5). Peserta didik tidak boleh bergantung kepada hapalan.
(6). Materi-materi yang cenderung diingat sebenarnya akan memberikan
pemahaman yang keliru, terutama terhadap kompetensi peserta didik.
(7). Otak manusia sebenarnya tengah menganalisis bahasa tanpa disadari oleh
kita.
(8). Manusia mempelajari bahasa dengan membangun sistem bahasa.
Pembelajaran dengan menekankan terhadap aspek pemahaman ini didukung
oleh Stephen Krashen (1985) dan Greg Thomson. Mereka menyatakan bahwa
24
pembelajaran bahasa akan lebih efektif dan apabila didasarkan pada aspek
pemahaman.

PRODUCTION-DRIVEN LANGUAGE LEARNING
Pembelajaran bahasa dengan menekankan kepada aspek produksi
memfokuskan terhadap pengucapan bahasa target. Pembelajaran ini melibatkan
proses mengingat sesuatu yang ingin kita katakan dalam bahasa kedua dan
digunakan dengan tujuan berkomunikasi dengan masyarakat umum. Oleh karena
itu, penekanan dalam pembelajaran ini adalah bahwa bahasa merupakan aktivitas
sosial yang dipakai sebagai alat komunikasi. Sangatlah penting untuk memahami
apa yang dikatakan.
Prinsip-prinsip yang ditekankan dalam pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
Peserta belajar mengharuskan memiliki kesempatan untuk bernegosiasi
masalah arti (meaning negotiate) dengan penutur asli.
Pengucapan (pronounciation) yang bagus dari penutur asli biasanya
menjadi salah satu kewajiban untuk ditiru.
Pengulangan menjadi sangat dibutuhkan.
Output pemahaman akan menjadi input pemahaman.
Peserta didik biasanya diharuskan menggali bahasa dari setting yang
berbeda.
Bahasa digunakan dalam percakapan secara interaktif.
Bahasa memiliki arti secara sosial.
Peserta didik biasanya akan lebih termotivasi apabila berkomunikasi
dengan penutur aslinya.
Pembelajaran dengan metode audilingual merupakan jenis yang banyak
digunakan di tahun 1970an. Metode ini mengedepankan aspek produksi dan
dikembangkan oleh Brewster and Brewster (1976) dan Marshal (1989).

MENGENAL BEBERAPA PENDEKATAN

A. The Grammar Translation Approach
Pendekatan ini dulunya dilakukan untuk mengajarkan bahasa latin, namun
berikutnya digunakan untuk mengajarkan berbagai macam bahasa. Guru yang
menggunakan pendekatan ini mengajarkan bahasa kedua dengan bahasa pertama
(mother tongue). Bahasa target hanya digunakan beberapa kali saja. Daftar
kosakata menjadi menu utama yang harus dihafal oleh peserta didik, lalu guru
mengelaborasinya dengan grammar. Biasanya bahan yang diambil untuk
pembahasan grammar adalah dari teks-teks yang sulit. Peserta didik lebih
memfokuskan diri kepada analisis kalimat dibandingkan kepada arti dalam teks
tersebut.
Cara melatih pemahaman peserta dalam menggunakan bahasa kedua
adalah melalui penerjemahan (translation) per-kalimat. Pronounciation dalam
pendekatan ini tidak begitu ditekankan. Pendekatan The Grammar Translation ini
lebih tepat untuk mengembangkan receptive skills peserta didik, seperti reading.
B. The Direct Approach
Kemunculan pendekatan ini sebagai respon dari The Grammar Translation
Approach yang dipandang kurang lengkap dalam proses pengajaran bahasa kedua.
Dalam The Direct Approach, guru hanya menggunakan bahasa kedua yang
diajarkan saja sebagai pengantar. Bahasa pertama tidak digunakan di dalam kelas.
Guru biasanya mengawali pembelajaran dengan melakukan percakapan dan
memperlihatkan gambar. Disamping itu, grammar diajarkan secara terintegral
diambil dari ekspresi bahasa yang sedang dibicarakan. Teks tidak dianalisis secara
grammar, melainkan secara arti. Pemahaman budaya (culture understanding)
diperkenalkan pula sebagai bagian yang sangat penting dalam pembelajaran
bahasa kedua.
Pendekatan ini cukup mengakomodasi dan mengeksplorasi kemampuan
productive peserta didik. Oleh karena itu, The direct approach nampak cukup
tepat untuk menekankan pembelajaran peserta didik ke arah speaking.
C. The Reading Approach
Pendekatan ini lebih ditujukan untuk kepentingan akademis, atau dengan
kata lain untuk tujuan tertentu. Selain itu, The Reading Approach lebih
menekankan kepada pemberdayaan kemampuan reading para peserta didik. Di
samping, untuk melacak sejarah bagaimana bahasa tersebut digunakan. Grammar
diajarkan saat memang berhubungan dan diperlukan untuk memahami isi teks
yang sedang di baca, selain itu kefasihan (fluency) dalam membaca menjadi salah
satu faktor penting yang diajarkan.
Kemampuan pronounciation dan speaking khususnya dalam percakapan
tidak ditekankan. Sebaliknya, daftar kosakata berdasarkan level dan gradasi
kesulitannya diberikan kepada peserta didik untuk dihapalkan. Tujuannya agar
peserta didik dengan waktu tertentu dapat memiliki pembendaharaan kata yang
banyak, sehingga ia dapat dengan mudah memahami segala macam jenis teks.
D. The Audiolingual Method
Jenis pendekatan ini digunakan berdasarkan prinsip-prinsip teori
behavioristik. Selain itu, pendekatan ini banyak mengadaptasi direct approach
dan sebagai respon atas kurangnya pengajaran speaking dalam reading approach.
Guru menyampaikan materi baru dengan cara berdialog. Pengingatan
(memorization), dan bermain mimik (mimicry) menjadi salah satu teknik utama
dalam pendekatan ini. Grammar diajarkan secara bertahap dan berulang, sebagai
proses penguatan, di samping itu pengajaran grammar diajarkan secara terintegral
berdasarkan topik yang sedang dibahas. Empat keterampilan listening, reading,
writing dan speaking dikembangkan secara berurutan.
Kosakata diajarkan berdasarkan konteks dan situasi, hal ini ditujukan agar
peserta didik tidak hanya hafal arti kosakata tersebut namun memahami kapan
kosakata tersebut digunakan secara tepat. Pronounciation dilatihkan agar peserta
didik mampu melafalkan kata sama persis seperti penutur aslinya. Guru dapat
menggunakan bahasa pertama sebagai pengantar di dalam kelas, namun hal ini
akan menurunkan semangat peserta didik untuk menggunakan bahasa keduanya.
E. Community Language Learning
Pendekatan jenis ini agak berbeda dengan pendekatan-pendekatan
sebelumnya. Community language learning lebih ditujukan untuk menghilangkan
kecemasan atau ketakutan (anxiety) peserta didik saat mempelajari bahasa kedua.
Konsekuensinya, pendekatan tersebut lebih menekankan ke arah bimbingan
konseling daripada pengajaran biasa. Oleh karena itu, guru lebih berposisi sebagai
pembimbing yang melatih peserta didiknya. Peserta didiknya pun dipandang
sebagai klien, sehingga hubungan antara guru dan peserta didik adalah ibarat
pembimbing dan klien.
Pembelajaran berdasarkan atas kesulitan peserta didik. Tujuan dari
pembelajaran sendiri adalah untuk membangun hubungan komunikasi dan
menghilangkan ketakutan dalam peserta didik saat ia mempelajari bahasa kedua.
Terdapat lima tahapan yang dilalui oleh peserta didik menggunakan pendekatan
ini. Pertama, peserta didik (klien) masih menggunakan bahasa pertamanya untuk
menyampaikan harapan dan keinginannya. Kedua, klien mulai berani
menggunakan bahasa keduanya di dalam kelas. Ketiga, klien berani
mengungkapkan berbagai hal dengan bahasa keduanya, dan menganggap semua
orang di dalam kelas memahami ungkapan tersebut. Keempat, klien bebas
menyampaikan ungkapan dengan bahasa kedua dan terjadi hubungan komunikasi
dengan peserta didik lain. Kelima, klien dapat menjadi pembimbing untuk
membimbing bahasa kedua kepada klien baru lainnya.
F. The Silent Way
Pendekatan jenis ini digunakan agar peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran di dalam kelas. Guru lebih terkonsentrasi dalam mencermati
bagaimana peserta didik berucap dan bagaimana mereka mengucapkan ekspresiekspresi
tersebut. Guru pun berupaya agar peserta didik mampu mengucapkan
berbagai macam kata dengan cara memproduksi kata yang benar, di samping itu
untuk melatih spontanitas penggunaan bahasa kedua dalam situasi apapun.
Pendekatan ini nampaknya cocok sekali dalam pembelajaran speaking dan
listening. Hal ini dikarenakan guru tidak diperbolehkan memberi tahu kosakata
atau ekspresi yang tidak dikenal oleh peserta didik dengan menggunakan bahasa
pertama, melainkan hanya menggunakan gerak tubuh (gesture) atau mimik muka.
G. Functional-Notional Approach
Metode ini merupakan bagian dari payung pendekatan komunikatif.
Namun, functional-notional approach ini menekankan pada pengorganisasian
silabus bahasa. Penekanannya adalah untuk membagi konsep global bahasa ke
dalam unit-unit analisis menurut situasi komunikasi yang biasa digunakan oleh
penutur bahasa. Pengajaran dibagi ke dalam beberapa elemen seperti kata benda,
kata ganti, kata kerja, preposisi, konjungsi, kata ganti atau kata sifat. Situasi
berpengaruh pula terhadap variasi bahasa seperti dialek, formal dan informal.
H. Total Physical Response
James J. Asher mendefinisikan Total Physical Response (TPR) sebagai
satu pendekatan yang mengombinasikan informasi dan keahlian melalui kegunaan
sistem sensor kinestatis. Kombinasi keahlian ini memperbolehkan peserta didik
untuk mengasimilasikan informasi secara cepat. Hasilnya adalah membawa
kepada tingkat motivasi peserta didik.
Pemahaman bahasa lisan sebelum mengembangkan keahlian berbicara,
menekankan terhadap transfer informasi komunikasi. Peserta didik tidak dipaksa
untuk berkata, namun dikondisikan untuk siap berbicara saat peserta didik
merasakan nyaman dan percaya diri dalam memahami dan memproduksi bahasa.
Beberapa teknik dapat dilakukan oleh guru, seperti guru memperagakan sendiri
beberapa ekspresi yang diajarkan. Guru meminta peserta didik untuk
mengikutinya. Guru meminta peserta didik yang memeragakan sendiri. Guru dan
siswa bermain peran secara bergantian. Guru dan peserta didik dapat memperluas
produksi kalimat yang baru.

RANGKUMAN
Secara umum, terdapat pendekatan yang menekankan pada ranah receptive dan
ranah productive. Comprehension-driven approach mewakili pembelajaran untuk
receptive sedangkan production-driven approach mewakili yang terakhir. Dalam
sejarah pengajaran bahasa, terdapat berbagai macam pendekatan yang sering
digunakan para guru, di antaranya the grammar translation method, direct
approach, the silent way, audiolingual method, the reading approach, community
language learning, dan total physical response. Pendekatan tersebut untuk
pencapaian target keahlian bahasa yang mencakup menyimak, membaca, menulis
dan berbicara.