Ini adalah FF pertamaku yang bergenre original character dan castnya saya sendiri, jadi jangan ada yang protes ya!! hahay :D
Title : We Got Married (Je Mi version) / One Shoot
Cast : Hikaru Shinta aka Je Mi Kim
Cho
Kyuhyun
Lee
Donghae
Han Sang Jin
Lee
Hyuk Jae aka Eunhyuk
Genre : OC, General, Romance
Rating : T
Disclaimer : Fanfic ini murni dari pemikiran saya (disclaimer macam apa itu? hah)
Summary : "Apapun yang orang tua pilihkan, itulah yang terbaik buat seorang anak"
(jiaahhh.... apa-apaan ini?)
Happy Reading ~~~~
“Hyun Joong oppaaaa!! Kyaaaa . . .. “ pekik seorang gadis berambut sebahu yang
baru saja turun dari Bis yang di tumpanginya menuju Kampus tempat ia belajar
saat ini. Terang saja ia berteriak karena saat ia turun dari Bis, dia melihat
poster sang idolanya yaitu Kim Hyun Joong, Penyanyi sekaligus actor terkenal
itu terpampang di depannya saatini. Tak ayal kini gadis manis itu sedang
mencoba mencopot poster Hyun Joong yang terpampang dekat pemberhentian bus
tersebut.
“berhasil!, yak, poster oppa sekarang bertambah,hahah…
aigooo cakepnya suami ku ini” ucap gadis tersebut sambil senyum-senyum karena
menganggap Hyun Joong sebagai suaminya sendiri.
“Je Mi-ya” teriak seseorang yang berhasil membangunkan gadis
bernama Je Mi itu dari kegialaannya. Je Mi melirik ke arah suara yang sudah
sangat ia kenal itu.
“Sang Jin-ah annyeong. Kau sudah datang? Lihat aku dapat apa
hari ini?” jawab Je Mi sambil memamerkan poster yang ia bawa.
“Aish,,, aku tidak tertarik. Apa kau sudah mengerjakan tugas
dari Mrs. Kim? Apa aku boleh lihat?” Tanya seseorang bernama Sang Jin to the
point yang langsung membuat Je Mi berubah Mood jadi tidak baik.
“cih,, menyebalkan!” cibir Je Mi sambil membuka tasnya.
“ini ambil!” lanjut Je Mi sambil memberikan sebundel Paper
hasil kerjaannya.
“ahh,,, jeongmal gomawo Jhagi-ya, semoga kau beruntung
dengan Poster Hyun Joong mu itu ya. Aku pergi dulu dengan Eunhyuk Oppa
tercinta. Daaahh jhagi-ya.” Ucap Sang Jin bahagia dan sedikit menggoda temannya
itu.
“Huh.. kalau sudah berhubungan dengan Eunhyuk oppa, dia jadi
lupa sama aku. Dasar Jinnie pabo. Lihat saja nanti kalau aku sudah jadi yeoja
chingunya Joong oppa, aku bakal ngadu ke dia. Tapiii… kalau bukan Joong oppa,
Hae oppa juga gak apa – apa deh,hehe” gumam Je Mi sambil melanjutkan jalannya
menuju Kelasnya.
== skip ==
Je Mi POV
“Eomma… aku pulang” teriak ku sebelum aku masuk ke dalam
rumah.
Ku lihat eomma menyambutku di depan dan segera membawaku ke
dalam. Di dalam rumah ada Appa, Seorang Ahjussi dan,, satu orang namja yang
sama sekali tidak aku kenal. Perasaan ku jadi tidak enak sekarang.
“Je Mi Jhagi sini nak” ucap appa ku
“kenalkan ini anak kami Kim Je Mi, dia gadis yang baik,
sekarang dia sedang Study di Seoul National University. Ini dia baru pulang
dari kampusnya. Iya kan Jhagi-ya? Coba kau sapa mereka!” lanjut appa ku panjang
lebar pada namja yang ada di hadapnku saatini.
Eh, sapa mereka? Apa yang harus aku lakukan?aku benar –
benar gugup dalam situasi seperti ini. Aku hanya menundukkan kepalaku saat
namja itu melirik ku. Tapi kemudian eomma menyenggol tanganku dari arah
samping, aku meliriknya dan Nampak dia seperti memberi ku kode untuk segera
bicara.
“Je Mi imnida, Mannaseo Bangapseumnida” ucapku tak lupa
sambil menundukkan kepalaku kearah namja dan ahjussi itu.
“Cho Kyuhyun Imnida” jawabnya dingin
“Anakku ini sangat pendiam dan pemalu, jadi tolong di
pahami, sifatnya juga masih seperti anak kecil.” Tutur Appa kepada namja
bernama Cho Kyuhyun itu. Tapi tunggu,, apa – apaan appa ku itu pake acara
bongkar-bongkar sifat dan kehidupanku segala kepada namja itu.
“Eomma, appa, ahjussi, oppa, aku permisi dulu, ne” ucapku
sambil membungkukan badan dan kemudian pergi ke kamarku dengan sedikit berlari.
“Hah,, kenapa jantung ku berdegup kencang begini? Siapa oppa
dan ahjussi itu?aish,, perasaan ku gak enak sekarang. Joong Oppa… apa yang akan
terjadi padaku?hufh…”aku membuka poster hyun joong oppa yang tadi ku bawa dan
menempelkannya di dinding kamarku yang masih kosong karena sudah hampir seluruh
dinding kamarku aku tempel fotonya Joong oppa. Hehe
** *
Keesokan harinya saat aku siap – siap pergi ke kampus, eomma
menemuiku di kamar. Entah apa yang ingin disampaikan eomma padaku? Bicaranya
berputar – putar tak jelas.
“Je Mi-ya,, cho Kyuhyun itu pemuda baik, dia masih muda tapi
sudah bisa menjadi direktur di perusahaan tempat dia bekerja, padahal itu bukan
perusahaan milik keluarganya.” Ucap eomma yang menurutku tidak penting.
“hemmm” hanya itu responku
“Je Mi-ya, dia itu sedang mencari seorang istri dan ingin
segera menikah.”
“mwo? Terus kenapa datang kesini? Kenapa bukan ke gereja
sana?”jawab ku dingin
“dia belum punya calon istri jhagi,,masih mencari, dia ingin
seorang istri yang bisa mendukung dia, dan memperhatikan dia.”
DEG . . .
Firasat buruk ku kembali terjadi, apa maksudnya eomma
membicarakan dia?
“Je Mi-ya kau tau adik sepupumu yang di mokpo itu, Eun Soo,,
dia akan segera menikah.” Ucap eomma padaku.
“oh ya? Syukur deh”jawabku dingin
“aish.. Je Mi-ya dia itu umurnya lebih muda darimu.” Lanjut
eomma
“terus ? memangnya kenapa kalau dia lebih muda dariku dan
menikah lebih dulu dariku?”
“Je Mi-ya, kapan kau akan bersikap dewasa? Kata orang, jika
seorang kakak di dului menikah oleh adiknya itu tidak baik. Eomma selalu berdoa
setiap hari untuk mu, supaya kau cepat menemukan jodohmu, dan menikah sebelum
adik sepupumu itu. “ jawab eomma yang membuatku sedikit tertekan.
“Je Mi-ya, eomma rasa namja bernama Kyuhyun itu cocok buat
mu.”
“Eommaa,,,, aku belum mau menikah!” jawabku sedikit
berteriak karena sudah tidak tahan lagi dengan omongan – omongan eomma ku yang
berbelit- belit itu. Aku pun memutuskan untuk segera pergi ke kampus.
“eomma, aku sudah telat, aku pergi dulu ne?” pamit ku pada
eomma yang masih duduk di kamarku. Akupun meninggalkannya sendiri.
“Miane eomma, aku berteriak padamu. Habisnya eomma sendiri yang membuat aku kesal pagi-pagi” gumamku. Aku pun berjalan menuju pemberhentian bis.
“Miane eomma, aku berteriak padamu. Habisnya eomma sendiri yang membuat aku kesal pagi-pagi” gumamku. Aku pun berjalan menuju pemberhentian bis.
***
Hari ini perasaanku kacau. Di dalam bus aku hanya diam saja,
melamun dan memikirkan kata – kata eomma ku tadi di rumah. Sehingga tak ku
sadari aku sudah terlewat jauh dari pemberhentian bus ke kampusku.
“nona, kau mau turun dimana?” Tanya ahjussi yang membuyarkan
lamunanku.
“ah,, aku turun di seoul university ahjussi” jawabku sambil
beranjak dari kursi tempat ku duduk.
“nona, itu sudah terlewat jauh, sebaiknya nona menunggu bus
yang akan pergi ke seoul sebentar lagi.” Terang ahjussi, aku hanya mengangguk
menyetujui dan turun dari bus tersebut.
Aku berjalan tanpa arah, memikirkan bagaimana nasib ku
selanjutnya.
PERJODOHAN itukah yang akan aku alami sekarang? Andwae….
Memangnya ini zaman Siti Nurbaya apa?
Bagaimana kalau suamiku tidak mencintaiku? Dia hanya ingin
menikahiku saja, dia tidak sepenuhnya menyayangiku? Aish,,, aku tidak mau!
Kenal saja tidak, bagaimana aku tau dia mencintaiku atau tidak?
“hiks,,, Hyun Joong oppa…. Apa yang harus aku lakukan?
Kenapa kau belum datang untuk melamarku secepatnya? Bagaimana kalau aku benar –
benar di jodohkan? Oppa… aku hanya ingin menikah denganmu! Hiks,,, “
***
Author POV
JeMi termenung di sebuah taman. Dia tidak jadi ke kampus,
dia malah asik menangis dan sesekali memandangi wallpaper handphone nya yang
bergambar Kim Hyun Joong dan berbicara pada foto tidak bernyawa itu.
“hah, aku punya ide” ahkirnya otak warasnya pun bisa
bekerja. Je Mi berhenti menangis dan kemudian bergegas pergi ke sebuah tempat.
Sapphire Blue. Sebuah sekolah dance. Dia ingin menemui
seseorang disana. Seseorang yang ia cintai selain Hyun Joong. Walau sebenarnya
cinta buat Hyun Joong itu paling besar dan tidak tergantikan.
“Je Mi-ya,, kau sedang apa disini? Tanya seseorang yang
ingin Je Mi temui.
“oppa… aku ingin bicara padamu. Ini penting.” Jawab Je Mi
“mwo? Penting? Baiklah ayo kita duduk disana!” titahnya
sambil menunjuk bangku di sebelah ruang latihan.
“kau mau bicara apa Je Mi-ya?” Tanya namja itu
“Donghae oppa,, apa kau menyukaiku?”
“Mwo?” jawab Donghae setengah kaget
“ne oppa, aku Tanya apa kau menyukaiku? Kalau kau
menyukaiku, apa kita bisa menikah?” Tanya Je Mi polos
Namja yang dipanggil Donghae itu menatap Je Mi heran, namun
akhirnya dia tertawa juga melihat wajah polos yeoja yang ada di hadapannya saat
ini.
“hahaha Je Mi-ya, apa yang kau ucapkan? Kau pasti sedang
bercanda kan? Apa yang terjadi padamu eoh? Apa kau sedang punya masalah?” Tanya
donghae beruntut.
“Aniya oppa, aku sungguh –sungguh. Aku menyukaimu, aku ingin
menikah dengan mu. Bukankah oppa selalu bilang kalau oppa ingin punya istri
yang baik seperti aku?” Jawab Je Mi sambil mengerucutkan bibir mungilnya imut.
“aish,, Je Mi-ya, oppa memang bilang seperti itu, tapi tidak
berarti oppa harus menikahimu sekarang kan? Study mu saja belum selesai. Lagi
pula,,,,,,”ucapan donghae terputus, dia terlihat sedang memilih –milih kata
yang tepat untuk yeoja di depannya ini.
“lagi pula apa oppa? Oppa pasti tidak mencintaiku kan? Oppa
bohong selama ini bilang suka padaku, padahal tidak. Bilang saja oppa tidak mau
menikah dengan ku!iya kan?” Tanya Je Mi dengan nada kesal, dia merasa
dipermainkan oleh namja yang paling dekat dengannya selama ini.
“bukan seperti itu JeMi-ya, tapi…” lagi – lagi donghae tidak
menyelesaikan kata-katanya.
“oke oppa. Fine! Kau jangan menyesal kalau aku menikah denan
namja lain. Arra! Gomawo oppa!” jawab Je Mi yang langsung pergi dan
meninggalkan donghae.
“Je Mi-ya tidak seperti itu, tunggu, kau… kau.. aish,, kau
tunggu aku dulu Jhagi-ya!” teriak donghae
Je Mi berheti berjalan dan kemudian berbalik kea rah
doanghae. “ yaa oppa! Jangan panggil aku jhagi lagi sekarang!” bentak Jemi
kesal dan kembali berjalan meninggalkan donghae sendiri.
***
Je Mi POV
“aarght,,,,sudah mau gelap. Aku tidak mau pulang. Tapi kalau
aku tidak pulang, aku mau tidur dimana?hikss,, eomma” gumamku di pinggir
jalanan kota seoul. Orang –orang memandangku aneh. Namun tiba – tiba suara
seseorang yang belum aku kenal terdengar memanggilku.
“Je Mi-ssi” panggilnya. Aku membalikan badanku dan alangkah
terkejutnya aku melihat seseorang yang kini ada di hadapanku. Cho Kyuhyun.
Namja itu, dia ada di hadapanku sekarang. Entah kenapa jantungku kembali
berdegup kencang, aku gugup. Yah,, gugup bila berhadapan dengannya. Namun ada
sedikit rasa takut juga dalam hati ku.
“kau mau pulang? Ayo masuklah!” titah nya yang menyuruhku
masuk ke dalam mobilnya.
Anehnya, aku malah menyetujuinya begitu saja, seperti robot
yang di kendalikan tuannya. Aku menurut saja apa yang dia katakana. Akupun
tidak mengerti apa yang aku lakukan? Kenapa aku seperti ini?
Aku masuk kedalam mobilnya dan dia mulai melajukan mobil itu
menuju rumahku. Aku tidak berani menatapnya, ada sedikit rasa takut. Ah tidak
sedikit tapi aku benar – benar takut padanya. Tapi aku bisa melihat wajah
seriusnya yang sedang menyetir dari kaca depan. Tampan. Yah, itulah yang ada di
benakku saat ini. Ternyata namja ini tampan juga, aku baru menyadarinya.
Selama perjalanan tak ada yang memulai pembicaraan, sehingga
kami hanya diam saja di dalam mobil sampai berhenti di depan rumahku. Dan aku
pun mencoba memberanikan diri membuka suaraku untuk menawarkannya masuk ke
dalam rumah.
“Oppa, apa kau tidak masuk dulu?” tanyaku
“ani,,, sampaikan saja salamku pada ahjuma dan ahjussi.”
Jawabnya sambil tersenyum. Tanpa sengaja aku melihat senyumnya dan kemudian
bertemu dengan matanya. Aku langsung menundukkan kepala ku malu.
“baiklah oppa, kalau begitu aku masuk dulu.” Ucapku langsung
masuk ke dalam rumah.
Di dalam aku langsung masuk ke dalam kamarku setelah memberi
salam.
DEG
DEG
Jantungku masih berdegup mengingat senyumnya. Hah dia memang
tampan. Tapi tetap saja aku tidak bisa menikah dengan nya. Bagaimana aku
menikah dengan orang yang tidak aku kenal? Lagi pula aku belum siap untuk
menikah. Hufh…
“Je Mi-ya,, kau sudah pulang? Appa dan eomma ingin berbicara
denganmu, keluarlah!” teriak eomma ku dari luar kamar.
“Omo.. pasti mereka ingin membicarakan tentang pernikahan
lagi.” Gumamku
Aku pun pergi ke luar kamar dan menemui kedua orangtuaku.
“eomma dan appa ingin bicara apa?” tanyaku to the point.
“Jhagi-ya, eomma dan appa ingin kau menikah dengan kyuhyun.
Dia namja yang baik. Eomma yakin dia pasti bisa membahagiakanmu.” Jawab eomma
meyakinkanku. Tapi aku sama sekali tidak menjawab, aku hanya menundukkan
kepalaku. Jujur aku tidak tau harus menjawab apa? Aku juga ingin menikah, tapi
aku takut, aku takut namja itu tidak mencintaiku dengan sepenuhnya. Mana mungkin
orang yang tidak mengenalku bisa mencintaiku begitu saja, bahkan aku dan dia
belum pernah bertemu sebelumnya. Bagaimana kalau di pertengahan nanti dia
benar-benar memperlihatkan kalau dia tidak mencintaiku. Lagi pula rasanya aku
masih belum siap untuk menikah.
Aku terus merunduk tanpa terasa air mata ku pun mengalir
dengan deras.
“jhagi-ya kenapa kau tidak menjawab? Tanya appa ku
“Appa, eomma aku belum siap, aku,,, aku masih ingin tinggal
berasama kalian appa, eomma, aku masih butuh kalian, hikss…” jawabku yang
keluar begitu saja dari mulutku.
Eomma yang menyadari aku menangis, dia memelukku sekarang.
“jhagi-ya, eomma juga tidak ingin berpisah dengan mu. Tapi
jika kau menikah tidak berarti kau tidak boleh kesini lagi kan. Kau masih boleh
tinggal disini sayang. Eomma dan appa bukan ingin membuat mu pergi dari sini,
tapi kami ingin yang terbaik untukmu. Dan kami rasa Kyuhyun pantas buatmu
jhagi. Dia pasti bisa menyayangimu selamanya menggantikan eomma dan appa yang
sudah tua ini. Penjelasan eomma yang masuk akal namun semakin membuatku ingin
menangis.
“hiks.. hiks.. eomma, appa aku sayang kalian, aku tidak
ingin berpisah dengan kalian. Dan aku rasa aku tidak membutuhkan orang lain
selain eomma dan appa.” Ucapku
“aniya,, jemi-ya, kami sudah tua, kalau appa dan eomma
meninggal nanti siapa yang akan menjagamu eoh? Makanya appa dan eomma ingin kau
menikah dengan kyuhyun. Kau tau kan sekarang maksud dari appa dan eomma?” jawab
Appa akhirnya angkat bicara juga.
“tapi appa….”
‘tidak ada tapi –tapi an lagi jhagi, ini semua demi kebaikan
mu. Kami, appa, eomma dan keluarga dari kyuhyun sudah menyiapkan semuanya. Kami
yakin kau tidak akan menyesal dengan keputusan yang kami berikan padamu sayang. Pernikahannya
tinggal 2 minggu lagi. Itu adalah waktu untuk mu menyesuaikan diri dan
memantapkan hatimu. Arraso?”
***
Author POV
Setelah pembicaraan dengan kedua orang tuanya Je Mi kembali
masuk ke dalam kamar, dia berjalan gontai, fikirannya entah kemana. Dia bingung
apakah harus menyutujui perjodohan konyol ini. Walaupun sekarang umurnya sudah
cukup dewasa, tapi tingkah yeoja ini masih seperti anak kecil yang manja. Bahkan
kelakuannya pun seperti ABG – ABG di luar sana yang mengidolakan para artis –
artis muda seperti Kim Hyun Joong. Yaah,,,, tak ayal kini gadis mungil itu
sedang menangis sambil menatap ke arah dinding – dinding kamarnya yang di
penuhi dengan poster Hyun Joong.
“Oppa…. Kalau aku menikah nanti, apa masih boleh aku
mencintaimu? Apa Kyuhyun Oppa akan marah kalau aku masih tetap
mencintaimu?haaaah,,,, oppa, kenapa bukan kau saja yang menikahiku eoh? Kenapa kau
tidak menyadari kehadiranku selama ini?hiks.. oppa….. “
Rengek yeoja itu di sela – sela tangisannya.
== skiip==
2 minggu pun berlalu, Je Mi tidak bisa menghindar lagi dari
perjodohan ini. Siap tidak siap sekarang dia harus menikah dengan namja yang
tidak ia kenal, namja yang ia tidak yakini bisa ia cintai.
Tapi satu yang jelas, Kyuhyun pasti bisa melindunginya, itu
lah kata-kata eommanya yang saat ini bisa sedikit membuat yeoja itu tenang.
Je Mi berjalan ke atas altar yang sudah di tunggui oleh
calon suaminya yaitu Kyuhyun. Upacara pernikahanpun dilaksanakan dengan hikmad.
Tamu – tamu berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada
kedua mempelai. Saudara, para sahabat Je Mi dan rekan kerja dari kyuhyun,
mereka semua datang menmberikan selamat.
“Je Mi-ya, chukkaeyo,, kau mendahuluiku dengan eunhyuk oppa,
kau curang.” Ucap sahabat Je Mi yaitu Sang Jin yang datang dengan namja
chingunya eunhyuk.
“ne sang Jin-ah, gomawo” jawab Jemi dan langsung memeluk
sahabatnya itu. Air matanya mengalir tak tertahan.
“mwo? Kenapa kau menangis Jemi-ya? Uljima” ucap sang jin
sambil menepuk-nepuk pundak belakang Jemi.
“oppa.. kau harus menjaga sahabatku. Jangan buat dia
menangis, arraso” lanjut sangjin kepada kyuhyun. Kyuhyun hanya mengangguk dan
tersenyum.
“kau tidak apa-apa jhagi-ya?” ucap Kyuhyun, suami baru Je
Mi.
“ne oppa, gwenchana, aku hanya sedikit terharu”jawab Je Mi
singkat.
“syukurlah” lanjut Kyuhyun sambil menatap istrinya.
***
Pesta pun selesai, Jemi dan Kyuhyun pulang ke apartemennya
kyuhyun. Jemi hanya bisa menangis saat ia harus berpisah dengan keluarganya.
“eomma, appa, aku masih boleh kan ke rumah kalian?” Tanya Je
Mi dengan polosnya.
Kyuhyun hanya tersenyum di belakang melihat tingkah istrinya
itu.
“kau boleh kesini kapanpun kau mau jhagi, apa sekarang kau
masih ingin tinggal disini?itu tidak apa-apa ko.” Ucap suaminya
“tidak! Jhagi-ya, kau boleh mampir kesini, tapi sekarang kau
harus pulang ke rumah suamimu arraso!” jawab eomma Jemi tegas.
“eomma,,,,” tangis Jemi semakin keras. Ia memeluk eommanya
dan kemudian terpaksa harus meninggalkan kedua orang tuanya itu.
***
Sungmin POV
Kini aku sudah berada di apartemen kyu oppa, suamiku. Aigoo,,,
benarkah ini?aku sudah menjadi istri orang. Istri dari seorang cho kyuhyun?
Aku hanya diam di kamarku setelah selesai mengganti pakaian
ku dengan baju tidur. Kemudian Kyu oppa datang.
DEG
Jantungku berdegup lagi dengan keras. Aku takut, aku gugup,
rasa canggung menyelimuti kami berdua. Ku lihat kyu oppa menghampiriku dan
duduk disebelahku.
“Je Mi-ya” ucapnya
“emh,, ne oppa?” jawabku singkat
Tidak ada percakapan lagi di antara kami. Sampai aku
memberanikan diri untuk mengeluarkan pertanyaan ini, pertanyaan yang seharusnya
aku tanyakan sebelum kami menikah.
“oppa”
“hem”
“kenapa kau memilihku? Kenapa kau ingin menikahiku? Apa kau
mencintaiku? Kau kan belum mengenalku lama?” tanyaku bertubi-tubi.
Kulihat kyu oppa, dia hanya tersenyum dan kemudian
memandangku.
“kau benar. Aku memang tidak mengenalmu. Tapi aku yakin kau
adalah wanita yang baik.”
Baru kali ini ada namja yang menganggapku benar – benar sebagai
seorang wanita.
“aku yakin kau bisa menjadi istri yang baik buatku, menjadi
ibu dari anak-anak ku. Masalah suka. Tentu saja aku menyukaimu, makanya aku
setuju untuk menikah dengamu. Dan cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya
waktu.”
Jawabnya sambil terus memandangku. Aku tidak berani menatap
matanya. Akupun menundukkan kepalaku ke bawah menghindari tatapannya.
Kyu oppa menyentuh dagu ku dan menarik kepalaku agar aku
menatapnya.
“kau takut jhagi-ya?”tanyanya
Tidak tau kenapa aku malah kembali meneteskan air mataku. Jujur
aku takut saat ini.
“uljima! “
“aku janji aku akan mencintaimu sampai kapanpun. Aku tidak
akan menyakitimu sayang. Dan aku harap kau percaya padaku.” Ucapnya
“oppa , tapi aku belum mencintaimu. Apa kau marah padaku?”
tanyaku padanya
“aniya. Belum mencintaiku berarti nanti kau akan mencintaiku?
Kita jalani ini semua bersama. Kau mau kan?” jawabnya. Aku lihat matanya yang
menatapku. Aku merasakan ada ketulusan dalam setiap kata-katanya. Walau sedikit
ragu, tapi kini aku berusaha meyakininya. Aku akan berusaha mempercayainya dan
mencintainya segenap hatiku.
“ne, oppa aku mau” jawabku mengiyakan dan tersenyum padanya.
Aku melihatnya tersenyum kembali dan menatapku bahagia. Dia
mendekatkan wajahnya kepada wajahku yang di pegangnya.
DEG
Jantungku kembali berdegup kencang. Mungkin sekarang ia
mendengar detakan jantungku yang tak beraturan.
Chu~
Dia mencium mata kiriku dan kemudian mata ku yang sebelah
kanan. Menghapus sisa – sisa air mata yang mengalir dari mataku. Dia melepaskan
ciumannya dan kemudian menatapku lagi.
“apa aku boleh melakukannya?” Tanya dia padaku.
“aku akan melakukannya dengan sangat lembut, aku tidak akan
menyakitimu!” lanjutnya dan berjanji padaku.
“ne, oppa. Lakukanlah! Karena aku adalah istrimu sekarang.” Jawabku
Kyu oppa kembali mendekatkan wajahnya, kini ia melumat
bibirku. Menciumku dengan penuh rasa sayang. Ciuman pertamaku dari suami ku
sendiri. Aku sangat senang, dia melakukannya dengan begitu lembut. Dan kini aku
mulai percaya padanya.
Jeongmal gomawo oppa. Jeongmal gomawo eomma, appa. J
END
Hikaru Shinta aka Je Mi Kim |
Kyuhyun Cho |